29

19.2K 3.4K 452
                                    

Kalo ada typo kasih tahu nanti saya benerin.

Happy Reading and Enjoy!!

.

.

💀💀💀💀

Cleo, Fifin, juga Pramitta tengah ada disebuah Resto. Tadi setelah ada sedikit perdebatan akhirnya Cleo mengalah untuk makan siang di luar.

Ia mendengus melihat Fifin dan Pramitta yang tengah heboh membicarakan cogan. Baru beberapa jam bertemu dan mereka sudah akrab bahkan sangat akrab.

"Eh anjir itu si Kingten itu bukan?" heboh Pramitta menatap sebuah objek.

Cleo dan Fifin mengalihkan pandangan mereka ke meja yang berjarak lumayan jauh dari mereka.

"Terlihat sangat tertekan bunda." kekeh Fifin menatap Kingten.

"Kalo dilihat dari raut wajahnya, dia keknya terpaksa tunangan sama si Winda model abal abal itu." ucap Pramitta disetujui Fifin.

"Anjir di dorong dong haha."

Tawa Fifin juga Pramitta meledak melihat perempuan muda yang berstatus sebagai tunangan Kingten jatuh dengan tidak elit karena dorongan keras dari pria itu.

"Ngakak banget asu." kekeh Pramitta setelah susah payah meredam tawanya.

"Lagian ya, keluarga Kingten yang lo ceritain kan udah ngenal lo bahkan mommy Kingten sayang sama lo. Terus kata lo cuma bokap dia doang yang belum tahu tentang lo, jadi gak papa lah lo hancurin hubungan mereka." ujar Fifin menatap Cleo penuh arti.

"Entah." balas Cleo tak peduli.

Fifin mendengus lalu kembali mengajak Pramitta berbicara seraya menistakan si Winda Winda itu.

Berbeda dengan Cleo yang menatap dalam diam kearah meja Kingten, di mana pria itu tengah makan bersama seorang gadis. Ia juga bisa menangkap raut wajah jijik milik pria itu saat gadis didepannya mencoba menyentuh tangannya.

Tak sengaja tatapan mereka bertemu, bisa Cleo tangkap raut wajah terkejut dari pria itu. Cleo tersenyum sinis lalu kembali memakan makanannya.

"Cabut kuy, udah mau sore ini." ucap Pramitta menatap jam dipergelangan tangannya.

"Kuy, gue juga ada janji sama Jack nanti malem." setuju Fifin.

Mereka bertiga beranjak tak lupa membayar makanan mereka. Kepergian Cleo terus ditatap intens oleh manik mata milik Kingten, pria itu menyeringai kemudian mengikuti langkah Cleo menghiraukan Winda yang meneriaki namanya.

"Urus wanita sialan itu!" perintah Kingten pada asistennya.

"Baik tuan muda." balas sang asisten.

Mata Kingten terfokus pada Cleo yang memasuki mobil milik Fifin.

"Alvania Cleopatra." gumamnya dengan senyum penuh arti.

Kembali pada Cleo yang kini dengan tenang menjalankan mobil milik Fifin. Ia sekilas menatap Fifin yang fokus dengan handphone miliknya.

"Bucin." ejek Cleo membuat Fifin mendelik.

"Kan gue punya objek bucin wlee." balas Fifin membuat Cleo terkekeh.

Not Just An Ordinary Character (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang