Kasih tau kalo ada typo nanti saya benerin.
Btw kalian umur berapa weh?
Sapa tau seumuran. Coba komen.Happy Reading end Enjoy!!
.
.
💀💀💀💀
Kicauan burung bersahutan, mentari pagi mulai menampakkan sinarnya. Udara pagi yang menyejukkan begitu terasa. Sama hal seperti yang dirasakan Cleo, gadis itu tengah duduk santai ditaman belakang mansion. Oh jangan lupakan Radeo yang terus menempel pada Cleo, cowok itu benar benar tidak melepaskan sedikitpun pelukannya.
Sedangkan Cleo hanya membiarkan, jangan lupa jika umur Cleo lebih tua tiga tahun dari Radeo. Ya seperti tebakan kalian jika Cleo hanya menganggap mereka semua adiknya, juga orang yang patut dia jaga. Jangan harap jika Cleo akan membuka hatinya walau ia selalu bersikap manis pada Radeo. Tidak akan pernah.
Menghela nafas pelan, Cleo mengusap pelan surai Radeo. Tatapan gadis itu tenang tanpa emosi dan terlihat santai. Dan Radeo yang menikmati usapan Cleo tersenyum manis.
"El." panggil Cleo pelan yang hanya dibalas deheman oleh Radeo.
"Kenapa?" tanya Radeo menatap Cleo saat melihat gadis itu yang tak meneruskan ucapannya.
"Lo harus bahagia." ujar Cleo dengan tatapan penuh arti.
"El bakal bahagia kalo itu sama Cleo." ucapnya mantap tanpa ragu sedikitpun.
Cleo tersenyum tipis dan kembali mengusap surai Radeo membuat cowok itu mengeratkan pelukannya.
"Lo harus bahagia El, dan gue pastiin itu bukan sama gue." batin Cleo menatap lurus kedepan.
"PACARAN TEROS!!!"
Teriakan itu membuat pelukan Radeo terlepas. Ia menatap tajam Fahmi yang tersenyum lebar seraya mengangkat jarinya membentuk huruf V.
"Ganggu aja lo!" sinis Radeo menatap datar Fahmi dan yang lain.
"Aelah bos, hargain yang jomblo napa. Sungguh tega kalian membiarkan saya seorang diri." ucap Fahmi dramatis+alay bin lebay membuat Meta geram lalu menggeplak kepalanya.
Plak
"Anjing!" umpat Fahmi spontan yang langsung mendapat tatapan tajam dari Nathan.
"Sakit anjir. Gak cowoknya, gak ceweknya kasar semua," gumam Fahmi mengusap kepalanya yang berdenyut.
"Awas aja lo pada. Gue aduin bunda, biar dimatiin aja lo pada sekalian!" ucap Fahmi menatap mereka dengan tajam.
"Dih ngaduan. Lagian bunda mana mau nurutin lo. Lo kan anak pungut." ucap Devan menatap sinis Fahmi.
"Heh sembarangan. Lihat aja nanti." Fahmi menatap mereka semua penuh dendam. Tatapannya terkunci pada satu orang.
"Penghianat sialan!" batin Fahmi menggeram penuh amarah.
"Ngapain kalian?" tanya Cleo saat menyadari tatapan Fahmi.
Gadis itu dengan tenang mengalihkan pembicaraan mereka. Ia juga sempat menatap Fahmi dengan tajam seolah memperingatkannya. Fahmi yang menyadari itu meringis lalu meminta maaf lewat tatapan matanya.
"Lah iya. Tadi kita kesini mau ngajak keluar, jalan jalan gitu." ucap Meta penuh semangat.
"Mager, buang buang tenaga." tolak Cleo dengan tatapan malas.
Sungguh hari ini ia sudah membuat jadwal rebahannya. Mandi, makan, rebahan sambil menyelesaikan rencananya. Dan itu sudah mutlak tak bisa diganggu gugat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Just An Ordinary Character (END)
Dla nastolatkówREVISI!! Typo Bertebaran!! Happy Reading and Enjoy!!! PLAGIAT MINGGIR-!!! Follow sebagai pajak-!! #story 2 transmigration Ini hanya kisah dari seorang Alvania Cleopatra, dimana gadis itu mengalami sebuah transmigrasi singkat. Ia hidup diraga seorang...