Not Just An Ordinary Character (END)

44

Kalo ada typo kasih tahu nanti saya benerin.

Happy Reading and Enjoy-!!

.

.

💀💀💀💀

Jika di kampus Cleo terdapat isu miring mengenai wanita muda itu berbeda lagi dengan yang terjadi di apartment miliknya.

Cleo tersentak kaget saat mendengar teriakan Kingten. Wanita muda itu menyudahi kegiatannya dan beranjak menuju ruang tamu.

"Kenapa?" Tanya Cleo menatap heran kearah Kingten yang terlihat bergidik ngeri.

"Al, i-itu." Kingten berucap dengan nada gemetar. Jari pria itu menunjuk sesuatu dibawah sana.

Cleo mengikuti arahan telunjuk Kingten, tak lama ia mengulum bibirnya guna menahan senyum geli yang hendak terbit.

"ALL!! KENAPA MASIH ADA KUCING SIH!!" Teriak Kingten menatap garang kearah Cleo.

Tawa Cleo seketika meledak melihat raut wajah milik Kingten. Ia menggelengkan kepalanya pelan guna meredakan tawanya.

Mau tahu apa yang ditunjuk oleh Kingten. Sini Cleo kasih lihat. Taraa

(Foto by: Pin)

Kucing mungil nan imut peliharan Cleo, yang sayangnya hewan tersebut sangat dibenci oleh Kingten.

Setelah susah payah Cleo meredakan tawanya. Wanita muda itu melangkah mengambil alih kucing miliknya lalu meletakkannya dikamar khusus.

Sedangkan Kingten menatap semua pergerakan Cleo dengan gidikan ngeri. Tatapan tajamnya menyorot kearah makhluk mungil ditangan Cleo.

"Badan aja keker, sama kucing takut." Ejek Cleo membuat Kingten mendelik tak terima.

"Bukan takut tapi benci." Alibi pria itu lalu turun dari sofa.

"Udah denger kabar itu?" Tanya Kingten dengan nada serius.

"Ya," Jawab Cleo singkat.

"Mau bermain?" Tanya Kingten sekali lagi.

Cleo menggelengkan kepalanya pelan, ia tak ingin lagi mengotori tangan miliknya dengan darah murahan milik Winda.

"Langsung bunuh aja." Ujar Cleo santai.

"Baiklah," Balas Kingten menyanggupi.

Kingten terlihat menghubungi seseorang dan berbicara dengan serius. Sedangkan Cleo memilih abai lalu membuka room chat miliknya.

--------------------
Apa aja pokoknya