26. FINALLY LAST

20.5K 3.7K 390
                                    

Kalo ada typo kasih tahu nanti saya benerin.

Happy Reading and Enjoy!!

.

.

💀💀💀💀

Hal menegangkan terjadi siang itu, banyak pekikan juga jeritan ketakutan. Seluruh gedung SMA Bintang Lengkar di kepung oleh ratusan orang.

Di rooftop Cleo menyeringai melihat semua kejadian di bawah sana. Ia menatap sekitar dengan tajam, senyum sinis tersemat dibibirnya saat matanya menemukan mangsa yang tersembunyi.

"Mari kita akhiri ini King Theo." lirih Cleo seraya menggenggam erat kalung di tangannya.

ARRKKHH

Teriakan kesakitan menggema, ratusan orang yang mengepung SMA itu tiba tiba tumbang satu persatu dengan darah yang mengalir dari hidung juga telinga. Banyak korban yang sudah tak bernyawa, salah satunya ada Zaidan si Psychopath gila.

"Untung saja chip itu sudah ku lepaskan dari tubuh Radeo, Devan, Fahmi, juga Ethan." ujar Cleo menatap datar akan semua yang terjadi.

Dor

Dor

Dor

Bunyi tembakan beruntun menyadarkan Cleo, ia segera turun kebawah untuk mengatasi yang lainnya.

"Akhirnya kamu sampai."

Cleo menoleh saat mendengar ucapan seseorang, ia bisa melihat Jack yang kini dengan lihai memainkan pistolnya seraya menembaki para musuh yang mulai berdatangan.

Cleo tak menanggapi ia sibuk memperhatikan sekitar seraya membasmi para musuhnya.

"Cleo." panggil Pramitta yang baru saja datang dengan Fahmi.

"Kalian tahu di mana Rengkara juga penghianat itu?" tanya Cleo menatap kedua orang itu sekilas.

"Mereka ... ada disana." Pramitta menunjuk satu objek yang membuat pergerakan Cleo terhenti.

"Sialan!" umpat Cleo seraya memejamkan matanya.

Didepan sana Rengkara, Meta juga si penghianat tengah beradu mulut. Mereka seolah tak memperhatikan keadaan sekitar dan hanya sibuk sendiri. Tak hanya itu raut wajah kebingungan tercetak jelas di wajah Ethan juga Angga.

"LO SAMPAH SIALAN!!" teriak Meta disertai isakan.

"Meta, Meta. Hidup lo menyedihkan ya, kasihan." kekeh penghianat itu.

"Apa salah gue Nathan? Kenapa lo lakuin ini sama gue? Apa kurang semua hal yang gue kasih selama ini, bahkan LO YANG NGAMBIL KESUCIAN GUE!!" teriak Meta memukul Rengkara dengan bruntal.

"Kan lo jalang, makanya dirayu dikit mau. Murah!" sinis penghianat itu.

"REALIN LO BENER BENER BIADAP!!"

Plak

Rengkara menampar Meta bersamaan setelah gadis ralat wanita itu menyelesaikan kalimatnya.

Not Just An Ordinary Character (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang