five

409 43 1
                                    

Rose menjalani satu bulan tahun keempatnya tanpa hambatan. Selama satu bulan ini, ia hanya bertemu dengan Crouch Jr sebanyak 2 kali. Lelaki itu mempersiapkan rencana cadangan untuk membangkitkan Pangeran Kegelapan cukup matang dan sangat tidak mungkin rencana yang ia buat tidak berhasil sama sekali.

Hari ini adalah hari dimana kedatangan dua sekolah sihir yang mengikuti Turname Triwizard di Hogwarts yaitu Beauxbatons dan Durmstrang. Dumbledore sengaja mengosongkan jam pelajaran terakhir agar para murid, prrofessor, hantu, dan semua penghuni Hogwarts dapat melihat kedatangan kedua sekolah sihir tersebut.

"Haruskah aku ikut, Pansy?" keluh Rose yang terus menerus di paksa Pansy untuk melihat kedatangan Beauxbatons dan Durmstrang.

"Ya. Kau harus ikut, temani aku!"

Rose menghela nafas pelan, mereka berdua tiba di area yang dimana seluruh murid Hogwarts dapat melihat kedatangan kedua sekolah sihir tersebut. Di balik ricuhnya para murid yang saling dorong untuk melihat kedatangan Beauxbatons dengan kereta kuda terbang dan Durmstrang dengan kapal, Rose menyandarkan punggungnya di salah satu pilar kastil dan mengeluarkan sebuah buku yang selalu ia bawa kemana saja.

"Tidak tertarik dengan Beauxbatons dan Durmstrang, eh?"

"Untuk apa aku tertarik?" Rose menatap lelaki berambut pirang yang ikut bersandar di sebelahnya.

"Lalu kenapa kau ada disini?"

"Pansy."

Lelaki itu melirik gadis berambut hitam yang dimaksud sedang berteriak kegirangan melihat kapal milik Durmstrang.

"Mau ke menara astronomi?"

"Kenapa kau ingin mengajakku ke menara astronomi, Malfoy?"

"Karena ini bukan tempatmu untuk membaca buku?" Draco berjalan meninggalkan Rose yang masih heran dengan ajakannya. "Ikut atau tidak?"

Mendengar jawaban lelaki berambut pirang yang ada benarnya juga, akhirnya Rose memutuskan untuk mengikuti Draco menuju menara astronomi, tempat yang nyaman dan indah untuk murid yang ingin menyendiri.

Senja hari ini terlihat sangat indah. Angin musim gugur juga turut serta memeriahkan suasana. Rose duduk di sebelah Draco yang sudah larut melihat pemandangan di bawah sana, para gadis Beauxbatons yang mulai menuruni kereta kuda, para murid Durmstrang yang menuruni kapal, dan para murid Hogwarts yang kegirangan.

"Tidak biasanya kau sendirian, di mana Zabbini dan Nott?" Rose membuka percakapan tanpa menatap lelaki di sebelahnya.

"Aku tidak bilang aku sendirian."

"Lalu kenapa kau menghampiriku?"

Draco memang datang untuk melihat Beauxbatons dan Durmstrang bersama Blaise dan Theo, tetapi iris abu-abunya tidak sengaja melihat Rose yang sedang menyender di pilar dengan buku di tangannya.

Tidak, aku tidak peduli dengannya, pikirnya kala itu.

Namun, keputusan otak dan hatinya saling berseru. Di banding melihat kedatangan Beauxbatons dan Durmstrang, lebih baik mengobrol dengan gadis sarkas yang asyik menyendiri di tengah keramaian.

"Karena kau terlihat menyedihkan."

Rose terkekeh pelan. "Terima kasih sudah ingin menemani penyihir yang terlihat menyedihkan ini, Tuan Muda Malfoy."

"Aku serius, Avery. Kenapa kau lebih suka menyendiri?" tanya Draco.

Rose hanya tersenyum tipis. Melihat puluhan penyihir kecil yang masih berkumpul di bawah sana.

"Terlalu berbahaya. Mereka bisa celaka jika terlalu dekat denganku."

"Bahaya? Memangnya seekor naga akan menyerang seseorang yang dekat denganmu?"

Stuck With You - d.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang