twelve

237 22 0
                                    

"Father pasti akan tahu berita ini tidak lama lagi." ucap Rose setelah puas menangis.

Gadis berambut pirang itu yakin seluruh Hogwarts akan membicarakannya, dia tidak tau sejak kapan Hermione mendengar obrolannya dengan Draco beberapa jam yang lalu. Semua bisa kacau jika gadis muggle itu mendengarnya menyebut nama pangeran kegelapan.

Draco ikut mengeluh pelan. Rose menjelaskan semuanya mulai dari pertemuan gadis itu dengan para death eaters serta Professor Moody yang ternyata Crouch Jr yang sedang menyamar.

"Sebaiknya kau istirahat," ucap Draco diikuti dengan suara percikan api dari perapian ruang rekreasi.

"Tidak bisa. Crouch pasti akan langsung menghubungi father dan seluruh Hogwarts pasti akan tahu tentang misi ini besok, Malfoy."

"Avery." Draco menatap lembut iris mata milik Rose. "Istirahatlah. Aku akan melindungimu."

Rose menatap balik tatapan Draco. Lelaki itu ingin melindunginya? Untuk apa? Bukankah seharusnya dia tahu seberapa berbahaya misi ini?

"Kau tahu bahayanya, Malfoy." Rose mencoba mengecilkan suaranya. "Kau berurusan dengan death eaters dan Pangeran Kegelapan."

"I know. Aku akan mencoba bantuan Snape."

Rose mengerutkan dahinya. "Snape? Memangnya dia masih menjadi anggota itu?"

"Kau tidak tau kalau dia terkadang datang di pertemuan death eaters?" Draco terkekeh lalu menepuk pelan pundak Rose. "It's gonna be alright. Aku akan menemanimu."

Rose tersenyum. Perasaannya mulai sedikit melunak. Setidaknya Draco berhasil membuat dirinya sedikit tenang, untuk malam ini.

***

Keesokan harinya, Draco benar-benar pergi ke tempat peristirahatan Snape. Dia mengetuk pintu tempat istirahat Snape pelan, semoga saja lelaki paruh baya itu tidak marah karena diganggu pagi buta.

"Mr. Malfoy. Ada apa pagi-pagi?" tanya Snape saat membuka pintu.

"Bolehkah aku masuk, Professor?"

Snape memundurkan badannya, memberikan jalan untuk Draco. Lelaki berambut pirang itu duduk di salah satu kursi yang kemudian disusul sang pemilik ruangan.

"Apa kau tahu kalau Avery memiliki ikatan dengan para death eaters?" tanya Draco tanpa berbasa-basi.

"Tentu saja. Crouch bodoh itu menceritakan semuanya kepadaku, dan juga tentang misi kebangkitan Dark Lord yang dijalankan Ms. Avery." Snape menyenderkan punggungnya. "Bagaimana kau mengetahuinya?"

"Well, aku mengikutinya saat dia ingin melanjutkan misi dan meminta penjelasan. Lalu kita tidak sadar bahwa Granger mendengar percakapan kita," jelas Draco.

Snape tidak mengeluarkan ekspresi terkejut, marah, atau bahkan sedih. Wajahnya terlihat datar persis seperti saat ia membukakan pintu ruangannya.

"Avery pasti akan dipantau oleh Dumbledore, Ms. Granger tidak mungkin membiarkan hal ini tanpa diketahuinya. Mungkin kau bisa menggantikan misinya," ucap Snape.

"I beg a pardon? Kenapa harus aku yang menggantikan misinya?" tolak Draco, dia tidak ingin terlibat dengan para death eaters maupun Pangeran Kegelapan.

"Alasannya cukup mudah, karena kau menggagalkan misinya." Snape membuat pintu ruangannya terbuka. "Sekarang, pergilah dan bersiap untuk sarapan."

Seperti sia-sia pagi buta datang ke ruangan Snape, Draco sama sekali tidak menemukan titik terang untuk masalah yang berakar darinya. Dengan perasaan kesal ia menginjakkan kakinya keluar dari ruangan dan berjalan menuju asramanya kembali.

Stuck With You - d.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang