eight

327 39 2
                                    

"Kau di sini rupanya, mate!"

Draco menoleh kearah sumber suara, Theo dan Blaise yang sedang berjalan mendekatinya.

"Ada apa?" tanya Draco cuek, mulutnya masih sibuk mengunyah apel hijau yang menjadi makan siangnya hari ini.

"Tidak ada." Blaise mengambil posisi duduk di sebelah Draco. "Merenung di Danau Hitam lagi?"

"Aku hanya makan siang, itu saja," bantah Draco.

"Raut wajahmu mengatakan hal lain, mate," ucap Theo yang juga duduk di sebelahnya.

Draco tidak tahu seperti apa raut wajahnya saat ini. Apa dia tampak begitu menyedihkan karena belum bisa mengajak Rose untuk pergi ke yule ball?

"Bagaimana dengan gadis yang menjadi kencan pestamu? Aku bertaruh dia tidak akan secantik kencanku," ucap Theo, mencoba mengembalikan mood sahabatnya.

Draco terkekeh, "Oh ya? Aku bertaruh gadisku lebih cantik daripada gadis kalian."

"Jadi kau sudah mengajak seseorang?" Blaise tampak girang, membuat Draco terheran-heran.

"Mungkin? Kita lihat saja nanti."

***

Sial.

Untuk pertama kalinya, Rose Avery terlambat masuk ke dalam kelas. Sialnya pelajaran setelah makan siang adalah ramuan.

"Ms. Avery, tidak biasanya kau terlambat," tegur Snape saat Rose berjalan memasuki kelas.

"Maafkan aku Professor," ucap Rose dengan kepala yang tertunduk.

"Aku harap kau tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Kau boleh duduk."

Rose membungkukkan badannya dan segera berjalan menuju tempat duduknya di sebelah Pansy.

"Dari mana saja kau?" bisik Pansy.

"Perpustakaan," jawab Rose, singkat.

"Persiapkan diri kalian," lanjut Snape yang sempat terpotong karena kehadiran Rose yang terlambat. "Aku akan membagikan kelompok untuk membuat ramuan antidotes."

"Tidur siangmu nyenyak?" tanya Draco saat Snape memasangkannya dengan Rose.

"Tidak juga. Aku tertidur setelah membaca buku tentang Hogwarts," jawab Rose, tangannya masih sibuk mencari halaman yang memberikan arahan pembuatan ramuan antidotes.

"Untuk apa?"

Rose menghentikan aktivitasnya lalu menatap lelaki yang berdiri di sampingnya. "Memangnya aku harus mempunyai alasan untuk membaca?"

Ya, Rose mempunyai alasan.

Dia tidak begitu banyak mengenal kejaiban yang terjadi di sekolahnya, terutama dengan ruang kebutuhan yang masih menjadi misteri untuknya. Seharusnya Rose ingin mencoba mencari ruang kebutuhan setelah mencari beberapa penjelasan mengenainya, tetapi sayangnya rasa kantuknya itu dengan cepat menyerang kesadarannya.

"Avery," panggil Draco.

"Hm?" Rose membalas dengan gumanan, dia masih sibuk mencocokan bahan-bahan yang diperlukan.

"Soal yule ball-"

"Mungkin jawabanku masih tidak, Malfoy."

Draco berusaha untuk tidak menunjukkan kekecewaannya. Lagi pula dia tidak terlalu ingin memaksa Rose untuk datang, meskipun dia menjadi tidak begitu ingin pergi ke sana.

Lupakan itu. Mungkin selama ini pikirannya benar. Apa yang dia sukai dari Rose Avery? Tidak mungkin dia sangat menyukainya. Gadis dingin dan sarkas yang dia temui di tahun pertamanya di Hogwarts.

Stuck With You - d.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang