Warning! Light Lemon Ahead!
Satu demi satu piring, mangkuk, dan gelas telah dicuci olehmu. Senjuro sedang mengepel engawa dan membersihkan beberapa sudut rumah. Sesekali kamu menatap hasil kerjamu untuk kepuasan diri, karena sudah bersih dan tersusun rapih.
Yang tinggal kamu lakukan sekarang menunggu Kyojuro selesai mandi lalu pergi ke markas. Kamu berandai kira-kira seperti apa markas pemburu iblis, dan seperti apa Oyakata-sama ini. Yang kamu tahu dari Kyojuro hanya "dia adalah orang yang sangat baik dan lembut".
Angin musim dingin berhembus memasuki dapur sehingga membuatmu mengigil. Sepertinya cuaca hari ini mulai tidak bersahabat.
Rasa kehangatan dari pelukan Kyojuro ketika melindungimu tadi masih sedikit membekas. Hasrat ingin melakukannya lagi mulai muncul dalam dirimu. Ahh kenapa sih aku malah memikirkan itu lagi! Batinmu.
Walaupun pelukannya terasa sangat hangat dan nyaman. Kamu juga harus jaga batasan karena dia yang membuatmu terpisah dari ayahmu. Rasanya seperti dihipnotis, seolah-olah pelukan itu mengatakan "lupakanlah kesalahannya".
Tidak... Tidak tidak! Kamu tidak akan terhipnotis dengan kenyamanan yang diberikannya. Mungkin saja itu hanya untuk mengalihkan pikiranmu.
" Nee-san, sepertinya kakak lupa mengambil handuknya, bisakah nee-san memberikan handuk ini padanya?"
Dunia pikiranmu mendadak sirna setelah mendengar suara Senjuro yang menyadarkanmu dengan membawa handuk di tangannya.
Dasar pria itu... Bisa-bisa dia lupa membawa handuk. Tunggu dulu... Oh tidak... Apakah itu berarti kamu akan melihat tubuhnya?
Pikiranmu mulai liar, tidak tidak kamu tidak boleh genit. Kamu segera menghilangkan pikiran itu dengan menggelengkan kepalamu dan menepuk jidatmu.
"Nee-san baik-baik saja?" Senjuro menatapmu khawatir
"Ah tidak apa kok, baiklah kalau begitu aku akan mengantarkan ini. Dasar dia itu" Kamu mengatakannya dengan suara kecil di kalimat terakhir itu
"Jangan khawatir, kakak tidak mungkin keluar memperlihatkan "semuanya" pada nee-san"
"Ahahah... Iya"
Kamu mengambilnya dengan senyum canggung. Sepanjang jalan menuju kamar mandi membuat jantungmu beredebar-debar. Masih mending jika handuk yang kamu antar itu untuk wanita, lah ini pria. Walaupun dia akan memilikimu juga tetap saja kamu merasakan hal yang sama.
Bagaimana jika dia menarikmu kedalam kamar mandi juga dan mengajakmu mandi bersama?
Kamu berusaha membuang semua pikiran liar dan tidak benar itu, sehingga tidak sadar kalau kamu sudah berada di depan pintu kamar mandi. Suara air dapat terdengar didalam sana, begitu juga suara desahan lega Kyojuro. Sepertinya dia sedang berendam untuk merelaksasikan diri.
Bagaimana ini? Haruskah panggil dia atau ketuk pintu saja? Soalnya tidak enak menganggu orang lain yang sedang nyaman-nyamannya berendam malah disuruh beranjak lagi untuk mengambil handuk.
Atau ditaruh saja langsung di depan pintu?
Kamu menarik napas dalam-dalam agar tetap tenang. Jantung sialan, bisa-bisanya berdebar-debar seperti ini. Baiklah... Kamu pasti bisa.
"P-permisi... Kyojuro-san, maaf mengganggumu" Kamu mengatakannya dengan lembut
"Hmm? Ada apa (Y/N)?" Jawab Kyojuro dari dalam
"Senjuro bilang handukmu ketinggalan, lagi... "
"Ah iya aku lupa haha, tunggu saja disitu"
Suara percikan air terdengar dengan jelas, menandakan Kyojuro sedang keluar dari bak. Oke... Kamu mencoba untuk tidak meledak sekarang. Sebelum pintu terbuka sedikit kamu sudah menutup matamu, mencoba untuk menjaga pandangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Agreement (Kitsune Rengoku Kyojuro X FemReader)
Fanfiction#Book ke-1 author. WARNING: MENGANDUNG SPOILER BAGI YANG BELUM TAMAT MEMBACA MANGANYA Genre: Fluff, Angst, Lime/Light Lemon(akan diberi peringatan diawal chapter) Summary: Aku harus menyepakati perjanjian yang dibuat oleh makhluk berupa manusia set...