Kesalahan Terbesarmu

1.5K 195 10
                                    

Kamu menyembunyikan makanan persembahan itu di gudang, tidak lupa mematikan lilin yang menyala disebelah patung kecil kitsune itu. Dengan ini sudah beres.

Karena sudah mulai mengantuk, kamu pergi menuju kamar untuk beristirahat dan tidur. Satu jam kemudian, angin musim dingin tiba-tiba berhembus sedikit kencang tapi hanya sementara. Sebuah geraman terdengar sedikit oleh hewan malam yang sedang berkeliaran.

Ketika kamu lagi enaknya tidur dan bermimpi di atas futon yang empuk. Kamu terbangun secara mendadak karena mendengar suara piring pecah dan suara ayahmu sedang memohon. Keringat dingin mulai menyucuri wajahmu.

Apa jangan-jangan... Yang dikatakan ayahmu benar?

Kamu keluar dengan sigap tapi masih waspada. Keringatmu masih keluar, napasmu terengah-engah karena dapat merasakan kegelisahan yang sangat luar biasa.

Suara itu terdengar dari dapur dan kamu sudah berada di depan pintu dapur. Kamu mencoba menenangkan diri dan mengambil napas. Setelah dirimu sudah agak tenang, kamu sedikit membuka pintu geser itu, pemandangan dibalik itu membuat matamu terbalalak.

Ayahmu sedang bersujud ampun pada makhluk yang berada di depannya. Makhluk itu memiliki postur tubuh seperti pria dewasa yang gagah, lalu memiliki kedua telinga runcing diatas kepalanya dan sebuah ekor dengan bulu yang tebal. Warna telinga dan ekornya sama seperti rambutnya.

Makhluk itu juga memakai haori api, memakai yukata berwarna jingga dengan celana hakama hitam, dan terdapat katana dengan hulu pedang berbentuk api di pinggang kirinya. Makhluk ini setengah manusia! Inikah yang dinamakan kitsune?

Kamu bingung harus berbuat apa, kamu merasa tidak bisa bergerak karena takut melihat makhluk itu. Sepertinya makhluk itu sangat marah pada ayahmu. Tapi karena apa-

Tunggu dulu... Kamu ingat kalau kamu menyembunyikan makanan untuk persembahan itu. Benar sekali! Ini semua salahmu, ayahmu selama ini tidak berhalusinasi.

Rasa menyesal mulai menyelimutimu, air matamu keluar. Apakah setelah ini kamu akan melihat ayahmu disakiti oleh makhluk di depannya itu? Atau lebih buruk lagi seperti... Tidak... Tidak! Tidak akan kubiarkan

Kamu bisa melihat makhluk itu mulai menarik kasar baju ayahmu, seperti ingin membawanya pergi. Tidak ada pilihan lain, kamu akan menghentikannya.

"Berhenti!!!" Kamu berlari menuju ayahmu dan menepis tangan makhluk itu

"(Y/N)! Apa yang kamu lakukan?" ayahmu menatapmu khawatir karena makhluk yang dibelakangmu sedang menatap tajam dirimu

"Jadi ini putrimu yang kamu minta untuk dilindungi?" Suara berat makhluk itu terdengar dingin

"Iya! Dia putriku! Kumohon maafkan aku! Aku bersumpah tadi pagi aku menaruh makananmu disana... " Ayahmu memohon lagi pada makhluk itu

"Bukankah perjanjian kita yaitu selalu taruh makanan itu di atas meja persembahan itu? Sekali lupa maka akan fatal seperti ini...Atau bisa dikatakan kamu sudah mengingkari janji kita" Makhluk itu menatap tajam ayahmu dan menggeram dengan kedua taringnya yang sudah terlihat

Kamu mencoba untuk tidak melihat matanya maupun wajahnya karena takut. Mendengar suara dengan nada marahnya saja sudah membuatmu merinding. Yang kamu lihat hanya zori merah yang dipakai makhluk itu.

Fatal? Apa maksud dari fatal? Apakah ayahmu akan dieksekusi? Sebenarnya kenapa ayahmu membuat perjanjian dengan makhluk itu? Untuk melindungimu?Pertanyaan-pertanyaan itu masih berada di kepalamu.

"Kamu pasti bingung kan kenapa aku dan ayahmu membuat perjanjian ini?" suara makhluk itu menyadarkanmu

Bagaimana dia bisa menebaknya? Apakah makhluk ini bisa membaca pikiranmu? Ini gawat sekali, tubuhmu mulai bergemetar lagi, aura dari makhluk itu membuatmu sangat tegang.

Agreement (Kitsune Rengoku Kyojuro X FemReader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang