Tidak heran Senjuro mencoba mengalihkan tatapannya darimu dengan rona merah. Anak itu tidak sengaja mempergoki kakaknya dan dirimu yang akan bermesraan dengan posisi yang benar-benar membuatnya memerah. Ditambah lagi ketika melihat yukata kakaknya yang setengah terbuka diatasmu.
Anak itu menganggap ini salahnya. Seharusnya dia mengetuk pintu shoji itu atau meminta izin sebelum masuk. Hubungannya bersamamu juga sudah cukup dekat, itulah mengapa dia terlihat bahagia jika dekat denganmu.
Senjuro dapat merasakan sebuah belaian di kepalanya. Ketika dia menoleh, senyumannya terukir karena melihatmu tersenyum. Walaupun ronanya masih ada.
"Jangan dipikirin, itu bukan salahmu, seharusnya aku mengunci pintu dulu"
"Tidak itu salahku! Harusnya aku meminta izin dulu sebelum masuk" Kali ini Senjuro menundukkan kepalanya
"Kakakmu dan nee-san tidak marah kok, tenang saja" Kamu mencubit kedua pipinya dengan pelan, membuat anak itu terkekeh dengan manisnya
"Aku titip kakakmu yang belum selesai dimandikan"
"Baiklah nee-san! Serahkan saja padaku" Mata Senjuro berbinar
Anak ini benar-benar manis sekali. Melihatnya senang seperti ini membuat dirimu hangat. Walaupun kamu belum menikah dengan Kyojuro. Dia sudah menjadi adikmu... Jadi beginilah rasanya punya adik, batinmu.
.
.
.
.Membantu Shinobu dan yang lain di kediaman kupu-kupu ternyata jauh lebih menyenangkan daripada ketika kamu masih menjadi relawan di suatu klinik desa.
Mungkin karena kamu sudah mengenal mereka dan cukup akrab dengan mereka. Seperti biasa, pasien yang kamu temui pasti bermacam-macam. Ada yang menurut dan ada yang keras kepala.
Seperti ketika meminta mereka meminum obat itu dan disuntik. Tentu pernyataan kedua yang paling sulit. Tahu sendiri kan kalau pria itu ada sisi tersembunyi dibalik seragam yang membuatnya terlihat gagah itu.
"Gak!!! Gak!!! Kamu mungkin manusia yang cantik dan manis tapi aku gak mau disuntik!!!" Ucap seorang pemburu iblis yang menjadi pasien disini. Masih sempat-sempatnya dia menggombalimu
Telinga pria itu turun dan tubuhnya bergemetar, ternyata dia benar-benar ketakutan melihat jarum suntik. Kalau tidak salah pangkatnya hinoe tapi... Masa takut jarum suntik sih!?
Pria ini harus segera disuntik karena terkena racun teknik darah iblis yang bisa membunuhnya dalam waktu beberapa hari lagi.
"Tuan, tolong menurutlah atau mati" Katamu dengan dingin
Tubuh pria itu mulai berhenti bergemetar setelah mendengar perkataan yang dingin dan kasarmu. Dia hanya menatapmu diam.
Kamu memintanya untuk mengulurkan lengan kirinya, dan ya pria itu langsung menurut. Walaupun dengan perasaan kesal, kamu harus tetap tenang dan bersabar agar tidak salah suntik.
Sebelum itu, kamu sempat melirik pria itu sambil mengoleskan kasa steril dengan cairan alkohol ke tempat yang akan disuntik. Dia terlihat menutup rapat matanya. Ini lucu sekali, sehingga kamu hanya terkekeh demi menahan tawamu.
Ketika jarum suntik itu sudah menusuk lengannya....
"AAAAAAA"
Pria ini benar-benar gila!!! Untung saja Aoi langsung muncul dan menutuo mulut pria itu agar telingamu tidak sakit.
"Nah sudah selesai, sekarang anda beristirahatlah kembali" Kamu menutup bagian bekas disuntik itu dengan plester dan melepaskan sarung tanganmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Agreement (Kitsune Rengoku Kyojuro X FemReader)
Fanfic#Book ke-1 author. WARNING: MENGANDUNG SPOILER BAGI YANG BELUM TAMAT MEMBACA MANGANYA Genre: Fluff, Angst, Lime/Light Lemon(akan diberi peringatan diawal chapter) Summary: Aku harus menyepakati perjanjian yang dibuat oleh makhluk berupa manusia set...