Memudar

968 144 27
                                    

Kyojuro, menyiramkan diri dengan air hangat ke seluruh tubuhnya. Pria itu menghela napas lega ketika air hangat itu mengenai seluruh tubuhnya. Membuat dirinya menjadi lebih baik walaupun belum sepenuhnya.

Pria itu diam untuk sementara sambil menatap air yang mengalir di seluruh tubuhnya. Tadi dia tidak salah dengar kan? Kalau kamu membencinya.

Dia juga bingung ada apa dengan dirinya sendiri. Aura cahaya mataharinya hilang begitu saja di depanmu setelah melihat hasil tes darahmu.

Bahu kirinya yang sakit semalam sudah mulai membaik berkatmu. Dan begini cara dia membalasnya?

"Sial... " Kyojuro menjitak kepalanya

Malam ini juga dia akan menjalankan misi dan akan pulang besok sore karena jaraknya agak jauh. Belakangan ini dia selalu mengunjungi Oyakata-sama karena merasa gelisah. Bukan karena masalah tugasnya, tetapi karena dirimu.

Setelah Kyojuro menyelesaikan mandinya. Sesekali dia iseng menuju kamarmu untuk mengecek kondisimu. Pintu shoji dibuka olehnya dengan pelan untuk mengintip.

Disitulah dirimu masih tertidur dengan pulas. Hidungmu masih agak merah karena menangis tadi. Sehingga pria itu mengernyitkan keningnya.

Dia memasuki kamarmu untuk melihat kondisimu lebih dekat. Membenarkan posisi selimutmu dan posisi tidurmu. Karena posisimu tengkurap dan itu akan membuat lenganmu yang tertimpa bisa sakit jika kamu bangun nanti.

"Hmm... " Kamu masih tertidur tapi merasa agak tidak nyaman karena digerakkan dengan pelan

"Ssh sshhh..." Kyojuro mencoba menenangkanmu dengan lembut sambil mengubah posisimu

"A...yah... " Ucapmu mengigau

Kyojuro hanya diam menatapmu yang sekarang posisi tidurmu sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tangan besarnya mulai memegang pipimu, mengelusnya dengan jempol. Lalu berpindah ke kepalamu, mengelusnya.

Pria itu mengambil kain kecil yang sudah kering lalu dibasahi dan diperas lagi, sebagai kompres barumu.

Kyojuro beranjak dengan pelan agar tidak membangunkanmu. Sebentar lagi dia akan berangkat untuk menjalankan misi. Jadi dia sudah harus mulai bersiap-siap.

Sebelum menutup pintu shoji, pria itu menatapmu kembali. Sebuah senyum kecil terukir di wajahnya melihat posisi tidurmu yang sekarang sudah lebih baik dari yang tadi, dan menutup pintu itu dengan pelan.

"Kyojuro"

Pria itu menoleh, mendapati ayahnya yang sedang berjalan menujunya. Ekspresi ayahnya terlihat tidak senang.

"Kalian bertengkar ya? Melihat kalian berdua yang tidak seperti biasanya membuat ayah dan Senjuro khawatir" Tanya pria paruh baya itu ke putranya

Kyojuro hanya menghela napas. Dia sudah menduga kalau ayah dan adiknya pasti akan menyadarinya.

"Bisa dikatakan seperti itu, ayah pasti tau kan siapa yang salah diantara kami berdua" Pria itu menunduk

"Bisakah kamu berhenti mengaitkan hubungan kalian berdua dengan perjanjian itu? Kalau dilihat dari mata (y/n), dia itu mencintaimu dan berharap kamu selalu terbuka dan hangat untuknya. Melihatmu yang membutuhkan dan memberinya perhatian seperti kemarin juga tidak jauh beda bukan?"

Pertanyaan ayahnya membuat Kyojuro menggeram sedikit. Dia mulai tidak mood lagi. Sedangkan Shinjuro hanya menghela napasnya. Anaknya ini ternyata masih belum cukup dewasa dalam hal seperti ini.

Karena Kyojuro tidak menjawabnya, tidak ada pilihan lain selain menyuruhnya kembali dengan tujuannya. Mungkin putranya butuh waktu dulu.

Melihat putranya yang berjalan melewatinya, membuat kepala keluarga itu tersenyum dan mulai bersuara lagi.

Agreement (Kitsune Rengoku Kyojuro X FemReader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang