20

4.6K 503 20
                                    

Title : Mr. So-Called Manager
Chapter : 20
Rate : M
Author : jsuhell

♡Selamat membaca♡

..........
.........
........
.......
......
.....
....
...
..
.

Hayden meraih handphonenya dengan tangan yang gemetar hebat. Ia memegang HPnya dengan kedua tangannya dengan ibu jarinya yang bergerak mencari sebuah nomor di HPnya. Setelah menemukan kontaknya, ia langsung menekan tanda telepon.

Drrrt..drrrt..

Belum ada jawaban. Hayden menginjak kaki kirinya sendiri dengan kencang, berusaha menahan rasa cemasnya yang menjadi - jadi.

Drrrt..drrrt..

Orang itu tidak juga mengangkat teleponnya. Hayden terus melirik ke arah supermarket, takut - takut Christian keluar.

Drrrt..drrrt..

Lagi - lagi tidak ada jawaban. Keringat mulai membasahi dahi. Hayden mengangkat tangan kirinya dan menggigit ujung jarinya, rasanya ia akan mati karena kecemasan di titik ini.

Drrrt..drrrt..

Orang itu tidak menjawabnya. Wajah Hayden memerah sempurna dan matanya mulai berkaca - kaca.

Drrrt..drrrt.

"Siapa yang kau coba telepon?"

Hayden tersentak begitu mendengar suara berat dari sampingnya. Handphonenya yang berada di tangannya pun terjatuh dari tangannya. Belum juga Hayden melihat Chris yang ia yakini sedang duduk di sebelahnya tapi ia sudah setakut ini. Ini semua karena foto tadi.

"A-ah i-itu.. khmm" Hayden berdeham, berusaha menghilangkan rasa gugupnya. "Hanya Z-zeal, aku hanya penasaran kalau ia punya waktu untuk jogging pagi besok."

Chris mengerutkan dahinya bingung. Hanya Zeal tapi Hayden bisa segemetar ini? Chris mencondongkan badannya, berusaha mengecek layar HP Hayden namun belum sempat ia lihat, handphone itu sudah diambil oleh pemiliknya.

Hayden mematikan teleponnya yang tadi entah memang tersambung atau tidak. Ia melirik Chris sekilas lalu tersenyum. Chris yang melihatnya hanya mengangkat kedua bahunya dan melajukan mobilnya.

Hayden menatap jalan raya yang mulai sepi. Pikirannya benar - benar penuh, hatinya sudah kelewat kacau. Namun satu yang pasti, tidak ada kepastian dari semua ini. Ia tidak tahu apa yang terjadi dan tentang foto yang dilihatnya tadi, belum tentu juga itu ada hubungannya dengan Chris. Ia tidak boleh ketakutan. Bertingkah seperti biasa akan lebih baik.

Meskipun pada akhirnya, ia benar - benar tidak tahan dengan rasa ketakutannya. Ia tidak bisa tidur semalaman. Lagipula, siapa yang akan bisa tidur setelah melihat foto mayat ayahnya sendiri? Kalaupun ia tidak melihat ayahnya sebagai seorang anak, ia tetap seorang manusia yang bisa berempati.

Jika kalian bertanya bagaimana perasaan Hayden saat ini, Hayden sendiri tidak tahu.

Namun yang pasti melihat ayahnya meninggal dengan tragis tidak membawanya kebahagiaan. Ada perasaan sedih, sakit dan marah.

Hayden menghela napasnya berat. Ia memejamkan matanya yang sudah terlalu lama menampung air dan sekarang, ia membiarkan air itu melarikan diri dari matanya.

*****

Chris melirik Hayden yang menatap jalanan dengan pandangan kosong. Ia tidak sempat berbicara dengan Hayden saat sarapan tadi karena dirinya harus mendatangi online meeting eksklusif pagi tadi dengan para direktur Greyson Group.

Mr. So-Called Manager || MPREGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang