Seorang pemuda mati karena kecelakaan, bereinkarnasi menjadi saiki kusuo.
Dikehidupan sebelumnya dia seorang pemuda yang malas hingga tidak memiliki teman, namun di kehidupan kali ini dia akan bekerja keras untuk mengendalikan kekuatannya dan hidup...
Aku membuka mataku melihat langit-langit kamar rumahku,......tunggu bukannya aku tinggal di apartemen, kenapa aku berada di rumah.
*Kriiiiiiiiiiiiiing.
Jam waker di sampingku berbunyi, karena mengangguku aku mematikannya.
Saat jam weker ku matikan, tiba-tiba jam itu meledak seperti bom C4.
Aku langsung memundurkan waktu jam weker itu sebelum ledakannya membesar dan mematikan bom di dalamnya.
Tiba-tiba ada yang menobrak pintu kamarku dan langsung masuk begitu saja, dia adalah laki-laki pirang yang rambutnya menutupi mata bagian kirinya memakai bando aneh namanya Kuusuke Saiki kakakku yang menyebalkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ternyata kau sudah bangun, Kusuo"
Ternyata kau yang melakukannya. Aku menatap Kuusuke penuh dengan kebencian.
Tunggu kenapa aku tidak bisa membaca pikirannya!.
"Kau tak bisa membaca pikiranku?,itu karena benda ini "Kuusuke menunjuk bando yang ada di kepalanya.
Jangan membaca reaksiku.
"Aku menyebutnya, 'Telepathy Canceler'"
Yare-yare, sekarang ada dua orang yang tak bisa aku baca pikirannya.Genius dan bodoh beda tipis, ya.
Tunggu, yang lebih penting lagi "Kenapa kau ada di sini?".
"Kusuo, kau!, kenapa kau tidak menngunakan telepati?" Kata Kuusuke tercengang.
Jawab pertanyaanku terlebih dahulu.
"Aku dipanggil ibu karena akan diadakan pesta perkumpulan keluarga Saiki, nenek dan kakek akan datang juga"
"Emang yang begituan ada, ya?"
"Ada lho, baru dibuat kemarin lusa"
Baru dibuat ternyata.
"Apa kakek dan nenek sudah tahu kekuatanmu?"
"Aku sudah memberitahu mereka sejak kau pindah ke london"
"Mereka pasti kaget"
"Tentu saja"
"Jadi, kenapa kau tidak memakai telepatimu?"
"Aku tak ingin bergantung pada kekuatanku, aku juga melatih tubuhku untuk terbiasa dan dapat mengendalikan kekuatanku, seperti olahraga dan lainnya"
"Hasilnya?"
"Malah sebaliknya, kekuatanku berkembang dua kali lipat atau lebih, hingga aku mengupgrade alat penekannya"
"Heeeeeeh...."
"Ku-chan, Kuu-kun, sarapannya"Panggil ibu.
Aku dan Kuusuke ke bawah untuk sarapan bersama ayah dan ibu.
