DWELLING
.
.
.
Selesai pulang sekolah, mereka berdua segera bergegas untuk ke kantor sang ayah. Sebenarnya, Karma ingin bolos saja kesana, namun Gakushuu memelototinya untuk menunggu hingga jam pulang tiba.
Karma tidak mengerti, mengapa Gakushuu peduli dengan sekolah sampai sebegitunya?
Toh, tanpa belajar, Karma juga tetap diperingkat pertama, pikirnya songong.
Tak menunggu lama, sesampainya disana, mereka langsung menuju ruang pribadi sang ayah yang berada dilantai paling atas.
"Ayah ada?" Tanya Gakushuu pada Furihata yang berjaga di meja depan di lantai khusus direksi.
Namun, tanpa menunggu Furihata menjawab pertanyaan Gakushuu, Karma sudah nyelonong duluan dan bersiap-siap mendobrak pintu ruangan.
"Tuan muda,-" Furihata ketakutan, "Jangan ditendang lagi," Lelaki kikuk itu sedikit trauma dengan kunjungan terakhir Karma yang nyaris merobohkan semua pintu yang ada disana. Memang, tidak ada yang mengomeli Karma, namun dia kena getahnya, "Mari saya bukakan,"
Pintu terbuka, dan mereka berdua melihat ayahnya sibuk menandatangani dokumen.
Akashi yang melihat Gakushuu dan Karma segera menyuruh mereka masuk dan menatap kedua putranya yang kini ada didepannya. Sedikit kaget mereka datang bersama karena biasanya Karma lah yang suka bolos dan main disini.
"Dimana ayah saat ibu pulang dari rumah sakit kemarin?" Tanya Gakushuu tanpa tedeng aling-aling.
Akashi mengingat-ingat lagi tanpa bertanya mengapa Gakushuu menanyakan ini, "Maaf ayah ada kunjungan ke luar negeri," Lalu dia menatap Karma, "Dan belum sempat membelikanmu pabrik wasabi yang kau minta kemarin. Tapi aku sudah menugaskan Kouki mencarikannya untukmu."
"Bagus." Karma mengangguk puas. Kali ini dia tidak akan kehabisan stok lagi. Dia tersenyum layaknya bos, hingga Gakushuu memukul belakang kepalanya.
"Kau-"
"Fokus, bodoh."
"Ada apa?" Akashi kembali bertanya.
"Monyetmu mengaku hamil pada ibu." Tutur Karma singkat, kemudian disambung Gakushuu, "Saat ibu pulang dari rumah sakit, Naoka menemui ibu yang sedang mengurus administrasi. Dia berkata bahwa dia sedang bersamamu untuk check up kandungan."
"Apa?!" Akashi merasakan marah yang tiba-tiba sekarang, "Kenapa kalian tidak bilang?!"
Gakushuu, "Apa ayah menghamilinya?"
Karma, "Aku tidak tahu ayah mau dengan spesies selain manusia."
"Apa kalian gila?" Tanya Akashi yang rasanya ingin melahap orang. Dia bahkan tidak pernah menyentuh Naoka. Wanita itu sendiri yang menggelayuti tangannya. Dan wanita itu berani mengaku hamil anaknya pada Tetsuya?!
Apa wanita itu tidak sayang hidupnya?
Tunggu- Akashi berhenti sebentar lalu menarik kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DWELLING
FanfictionKarena sejauh apapun pergi, rumah adalah tempat untuk kembali. Mampukah semuanya berkumpul lagi? atau malah Akashi dan Tetsuya ditakdirkan memiliki tujuan sendiri-sendiri? Lalu bagaimana dengan Karma dan Gakushuu yang masih tidak mau ini terjadi? S...