DWELLING
Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada punya tempat pulang.
.
.
.
Mobil SUV berwarna putih membelah jalanan. Tidak, mereka belum berangkat liburan, namun menuju ke kediaman Akashi untuk menjemput ayah mereka. Awalnya, Tetsuya ingin mengabari saja, karena terlalu canggung untuk berangkat bersama, jika Akashi bisa menyusul, tapi anak-anaknya tidak mau. Mereka ingin berangkat bersama dengan alasan liburan keluarga.
Karma, “Liburan keluarga harus berangkat bersama!”
Gakushuu pun ikut menambahi, “Jika tidak berangkat bersama, apa guna liburan keluarga.”
Dan dua kalimat itu diucapkan dengan nada penuh terluka. Bagaimana Tetsuya bisa tidak menurutinya?
---
Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi
Original Story by Gigi
Akashi x Kuroko
Family & Romance
Out of character
---
Dan begitulah kiranya sampai kini akhirnya mobil Tetsuya sudah terpakir di depan pintu utama kediaman Akashi setelah 7 tahun lamanya.
Sudah lama sekali, Tetsuya tidak kesini. Lagi pula juga untuk apa dirinya datang? Toh, mereka sudah tidak berhubungan.
Tetsuya, “Ayo turun, anak-anak.”
Gakushuu dan Karma mengikuti Tetsuya. Meski sebenarnya rumahnya, tapi Gakushuu dan Karma seperti enggan masuk duluan.
“Selamat data-“ Ucapan terhenti, lalu senyum semakin berkembang saat melihat siapa yang datang, “Selamat datang, Tetsuya-sama, tuan muda Gakushuu dan tuan muda Karma,” Sebuah suara menginterupsi mereka bertiga saat membuka pintu depan. Seorang pria paruh baya, yang Tetsuya kenali sebagai kepala pelayan disana.
“Ah, Kato-san, panggil Kuroko saja, aku bukan lagi tuan disini.” Ucap Tetsuya sungkan saat bertemu kepala pelayan Akashi.
Namun, lelaki tua itu menggeleng, bagaimanapun, Tetsuya masih dihormati disini, meski statusnya sudah berganti.
Kato, “Ada yang bisa pelayan ini bantu?”
“Apakah Akashi-san ada? Anak-anak ada sedikit keperluan.” Jelas Tetsuya.
“Seijuro-sama berada diruangannya. Baik, akan saya panggilkan.” Dia menunduk hormat, meninggalkan ketiganya.
“Wah, suram sekali disini.” Komentar Karma seenak jidat. Dia sendiri tidak pernah kesini semenjak perceraian kedua orangtuanya terjadi meski Akashi memintanya datang dan masih menyediakan kamar khusus untuknya seperti Gakushuu.
“Tolong ngaca, ini juga rumah siapa.” Gakushuu tidak terima punya rumah suram begini sendirian.
“Hm, jika aku memiliki rumah ini, akan aku ubah menjadi rumah hantu sekalian, atau tempatku menyiksa para berandalan, atau aku jadikan sarang kekuasaan.” Karma menyeringai jahat, “Nanti sebagai kakakku, aku akan membiarkanmu menjadi jenderalku.”
KAMU SEDANG MEMBACA
DWELLING
Fiksi PenggemarKarena sejauh apapun pergi, rumah adalah tempat untuk kembali. Mampukah semuanya berkumpul lagi? atau malah Akashi dan Tetsuya ditakdirkan memiliki tujuan sendiri-sendiri? Lalu bagaimana dengan Karma dan Gakushuu yang masih tidak mau ini terjadi? S...