Chapter 17.

1.7K 239 22
                                    

DWELLING

.

.

.

Tak menunggu lama, setelah mereka selesai dengan menyusun plot, Karma dan Gakushuu segera pergi melabrak Naoka. Mereka tahu alamatnya dari sopir pribadi keluarga Akashi yang kadang mengantar Naoka pulang. Dan ketika sampai mereka mengrenyit menatap tempat tinggal wanita sombong itu.

Bukan apartment sederhana, namun jelas jauh dengan milik sang ayah. Dan terlihat miskin di mata Karma.
Mereka berdua menekan tombol pintu dengan tidak sabar. Hingga akhirnya sebuah suara dari intercom terdengar. Dan begitu dibuka, mereka melihat Naoka yang sepertinya kaget dengan kehadiran Gakushuu dan Karma.

---

Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi

Original Story by Gigi

An Akakuro Fanfiction

Family & Romance; Male pregnant; Out of character

---

Berbeda dengan Gakushuu dan Karma yang mual melihat Naoka, Naoka merasakan sebuah rasa senang.

Dia langsung berpikir bahwa kedua anak ini disuruh ayahnya untuk lebih dekat dengannya. Dengan pemikiran itu, tentu Naoka sangat senang. Ini jadi pertanda baik bahwa sebentar lagi, dia menjadi nyonya Akashi.

Apalagi saat ini, teman-teman sosialitanya tengah berkumpul. Huh, pas sekali, dia bisa memamerkan ini agar mereka semua tutup mulut dan tidak berani membicarakan Naoka dibelakang tubuhnya.

“Ayo masuk.” Naoka terlihat antusias, “Kebetulan teman-teman ibu sedang disini, kalian bisa mengenalnya.” Dia bahkan langsung memanggil dirinya sendiri ibu didepan Gakushuu dan Karma dengan suara yang cukup kencang agar teman-temannya mendengar.

“Siapa?” Tanya seorang wanita dengan penampilan glamour yang membuat Karma jijik.

“Ini adalah anak-anak Sei-san, calon anak-anak tiriku. Mereka sering datang kesini agar kami semakin akrab. Ayo kenalan dengam teman-teman ibu-”

“Wah ini rumahmu ya? Pantas kau mendekati ayah, kau miskin sih.” Karma langsung berkomentar pedas dengan nada jijik, menghentikan ucapan penuh kebohongan Naoka.

Gakushuu ikut menambahi, “Karma, jangan seperti itu. Dia bisa beli ini aku yakin juga karena mengemis ke orang-orang, termasuk ayah.”

“Wah, apakah ayah diduakan?” Karma membuat wajah syok yang dibuat-buat.

Gakushuu, “Dari penampilannya sih seperti jalang.”

“Betul, betul, betul. Sungguh jalang.” Intonasi Karma menirukan sebuah animasi anak-anak yang sering dia tonton dengan Nagisa saat menunggui mangsanya lewat.

Gakushuu, “Aku sungguh tidak mengerti, mengapa ayah memungutnya?”

Karma, “Apa ayah sekarang adalah panti sosial? Ah, tapi aku yakin ini tidak ada apa-apanya dengan uang yang sering dikirim ayah ke rekeningku.”

Seketika mereka melihat teman-teman Naoka langsung berbisik-bisik seolah mencela Naoka, dan membuat Naoka terhina.

“Kalian bicara apa?” Naoka berusaha meredam ucapan Gakushuu dan Karma, “Marah ya karena kemarin ibu tidak menemani kalian keluar?”

DWELLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang