Bruuuk
"lee haechan!!!" amukan singa betina, Sampai-sampai anak osis yang berada di ruangannya keluar melihat keributan itu. Siswa yang berasa di parkiran dan sekitar lapangan juga pada berhenti dan melihat keributan itu.
"maaf buk saya gak liat." mohon Haechan sambil membungkuk dengan sopan. Sedangkan para sahabatnya udah susah payah nahan tawa.
"badan saya segedek ini gak keliatan sama kamu! Ngapain pagi-pagi kalian ribut di lapangan, udah mulai betingkah lagi!? Iya!!" omel kepala sekolah.
"astaga.... Doi lo mark." kata guanlin kepada mark, mereka masih berdiri di depan ruangan osis. Kalian tau seperti apa wajah mark, dia udah masang wajah datar sedatarnya, udah malas menghadapi tingkah haechan.
"biarin aja, kita siap-siap untuk upacara nanti." suruh mark dia berbalik dan masuk keruangan osis sendiri karena yang lain masih asik nonton
"kalian berdua gak usah upacara, kalian cet pagar depan sekarang!!" kata beliau sambil menunjuk haechan dan yangyang. kepala sekolah sangat mengamuk hari ini, apa lagi dia sedang sakit gigi.
"baik buk." jawab mereka berdua lalu berlari ke arah pagar luar.
"ambil cet nya dulu ke gudang haechan!" pekik kepala sekolah, seketika mereka berdua langsung barbalik arah tanpa banyak bicara.
"lo sih ngejar-ngejar gue, jadi ginikan." gerutu haechan pada yangyang, mereka buru-buru ke gudang untuk ambil cet pagar.
"lah kok gue yang lo salahin, kalau lo gak nyebut gue kuyang gak bakal begini begok!" protes yangyang sambil menendang pantat haechan karena anak itu berjalan paling depan.
Bruuuk
Kesialan yang kedua kali nya haechan tersungkur dengan tidak elit nya. Pantat nya nungging dan wajahnya mencium rumput, yang melihat itu langsung ketawa ngakak.
"anjir lo!!" pekik haechan sambil berdiri dan mengejar yangyang, anak itu berlari menjauhi haechan yang sedang mengamuk.
"udah di hukum masih aja gelut." kata renjun, mereka bertiga masih setia di lapangan melihat dua monyet kembar itu sambil geleng kepala capek.
.
Upacara udah di mulai 10 menit yang lalu, sedangkan haechan dan yangyang masih nongki sambil mencoret tembok.
"haechan!" panggil yangyang sambil berteriak karena mereka dari ujung yang berbeda.
"apaan?" tanya haechan juga berteriak tapi matanya masih fokus ngecet pagar.
"lo lagi ngapain?"
"lagi boker!"
"hahah.... Anjir gue serius."
"butak mata lo!? Gue lagi makan roti. Udah tau lagi ngecet masih aja nanya, begok!!"
"masih lama gak, bentar lagi upacara selesai nih, ntar kepal sekolah kesini gimana?"
"yaa palingan kita di suruh cet seluruh isi sekolah ini kalau terlambat."
"ogah bangat gue, capek, panas, haus."
"mangkanya jangan ngebacot muluk, cepat selesaikan."
Setelah itu mereka kembali diam dan fokus ngecet pagar sampai upacara selesai.
"barisan di bubarkan!" perintah dari pemimpin upacars, seketika lapangan itu ribut karena para siswa mengeluh karena kepanasan atau capek berdiri.
"mereka masih belum selesai?" tanya renjun entah pada siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
peterpan [markhyuck/nomin/ Guanren/kunyang]
Teen Fictionjeno sebagai seorang sahabat dari 3 temannya yang submisiv itu harus extra sabar untuk menghadapi 3 makhluk bar-bar ciptaan tuhan itu. pagi buta saja dia sudah bikin rusuh satu kelas, salah kepala sekolah yang menyatukan mereka berempat di satu kel...