49

3K 184 42
                                    







"Pegi ku cerah matahari bersinar ku gendong tas merahku di  pundak...." jeno dan jaemin yang masih duduk di parkiran menoleh ke kakak kelas yang barusan nyanyiin lagu kesukaan haechan. Seketika mereka berdua ketawa membuat kakak kelas tadi keheranan.

"Rasanya ada yang kurang gak sih?" Tanya jaemin, dia merasa ada sesuatu yang janggal di dasar hatinya.

"Lo juga ngerasain itu?" Tanya jeno ternyata mereka sefrekuensi. Jaemin mengangguk mengiyakan.

"Kita berempat jadi sibuk masing-masing gak sih, renjun udah dengan kak guanlin, haechan sama kak mark, mereka berdua jadi menjauh dari kita."

"Mereka gak menjauh, tapi mereka juga harus menghargai pasangan mereka, kalau nanti kita ngumpul bareng lagi yang ada kita berdua juga asik berduaan aja, iya kan?"

Jaemin hanya mengangguk, tepat saat jaemin menoleh ke arah pagar di sana mark dan haechan masuk dan berbarengan dengan renjun dan guanlin.

"Sepertinya mereka berempar selalu janjian gak sih?" Tanya jaemin setelahnya, jeno langsung melihat ke arah pandang jaemin.

"Hmm seperti yang kita lihat, entah kebetulan atau emang udah janjian juga gak tau." Balas jeno, setelah mark dan guanlin memarkirkan motornya. Haechan dan renjun langsung berlari kearah mereka berdua.

Bisah jeno lihat di sana mark dan guanlin sudah memasang wajah masam karena ulah kekasih gak ada akhlaknya ini. Udah sampai langsung di tinggalin gak ada salam perpisahan dulu. Tapi gak lama mereka berdua langsung cuek gak peduli dengan pacar masing-masing dan beranjak pergi dari sana.

"Anjir, kata lia kita ulangan pagi ini." Gerutu haechan saat mereka sampai di dekat jaemin dan jeno yang saat ini memandang dia heran.

"Gak ngotak tuh guru, baru juga masuk 2 hari udah langsung ulangan, mau isi dengan apa, belajar aja belum sama tuh bapak." Omel renjun.

"Trus gimana? Lo mau bolos?" Tanya jeno polos.

"Tentu saja!!" Jawab mereka bertiga termasuk jaemin yang gak kalah santai. Sampai-sampai jeno heran melihat tingkah pacarnya itu.

"Yaudah ayuk!" Balas jeno, dia langsung berdiri dari duduknya.

"Gak tunggu yangyang dulu ntar anak itu ngamuk kalau di tinggalin lagi." Tanya renjun.

"Suruh dia nyusul aja." Jawab haechan mereka langsung berjaan menjauhi lapangan.


.


"Anjir tuh orang main ninggalin aja, kan bisah bolos sama-sama." Gerutu yangyang, dia baru saja chetan dengan haechan di wa. Sekarang dia menuju belakang sekolah, katanya mereka berempat udah nunggu di belakang sana.

Tapi sepertinya yangyang udah di pantau oleh salah-satu anak osis. Siapa lagi kalau bukan kevin yang selalu menjaga lingkungan sekolah. Dia mengikuti yangyang ke belakang sekolah. Saat sampai di sana dia melihat yangyang sedang memanjat pagar dan ingin melompat ke belakang. Buru-buru kevin berlari dan menahan kaki yangyang sebelah kiri sehingga anak itu gak jadi melompat.

"Turun gak lo sekarang!" Perintah kevin mutlak, tapi tidak ada pengaruhnya bagi anak itu.

"Lepasin gue mata emat gue mau bolos sialan!!" Protes yangyang.

"Cepat turun, ngapain lo nangkring di sana begok!" Teriak haechan dari balik sana.

"Si mata emat anak osis nahan kaki gue gimana mau turunnya." Jawab yangyang.

"Sialan!" Umpat haechan, dia berinisiatif untuk menarik kaki yangyang satu nya lagi sehingga anak itu semakin kesulitan untuk turun.

"Kalian semua bolos yaa? Gue aduin lo sama mark chan biar lo di marahin dia!" Omel kevin dia semakin menarik kaki yangyang untuk turun dan mengikutinya.

peterpan [markhyuck/nomin/ Guanren/kunyang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang