"anjir lo... Jauhin gak!!"
"hahaha... Otot gede tapi takut sama belut, hahaha...."
"yaaak!! Lee haechan!! Bangsat lo!!"
Haechan mengejar jeno, anak itu ketakutan karena haechan berhasil menangkap belut dan langsung melemparnya ke jeno. Saat ini mereka sedang berada di sawah menangkap belut, renjun dan jaemin ketawa melihat haechan dan jeno main kejar-kejaran, sedangkan yangyang sibuk merekam mereka pakek gobpro.
"hahaha.... Padahal dia yang paling semangat ngajak nangkap belut ke sawah, tapi waktu sampai di sini dia malah ketakutan." renjun_
"hahaha.... Haechan lempar lagi ke dia, gue belum sempat merekamnya tadi." yangyang_
"ini ambil!!" haechan malah melemparnya pada yangyang.
"Aaaaaa!!! Anjir lo bangsat!!" yangyang langsung lari.
"hahaha.... Mangkanya jangan minta yang aneh-aneh." ledek jeno, tampa sadar haechan udah ada di dekatnya, haechan mengambil belut yang dia lemar ke yangyang tadi dan langsung melemparnya ke jeno sampai mengenai wajah anak itu.
"Aaaaa!!!!"
"hahahaha!!"
"hahaha penakut lo!"
Jeno sampai terduduk di tanah karena panik, belut yang di lempat haechan tadi menggeliat di depannya.
"pergi lo sialan! Aaaaa..." mundur-mundur akhirnya masuk ke sawah, Sangking takutanya jeno rela nyebur ke sawah untuk melarikan diri.
"bwahahha.... Hati-hati di dalam sana banyak belutnya!" teriak haechan, seketika jeno menggeliat dan buru-buru keluar dari dalam sawah itu.
"hahaha... Begok!" renjun udah mukul-mukul jaemin karena ketawa liat jeno sudah berlumuran dengan lumpur.
Merasa gak terima di permainkan haechan, jeno langsung mengejar anak itu. Tapi sepertinya haechan salah posisi, karena saat dia berbalik kebelakang kubangan sawah sudah menantinya. Jatuhnya sangat tidak elit karena tubuh bagian depan yang mendarat terlebih dulu. Jeno yang awalnya berlari mengejar haechan malah berhenti untuk bengek. Yangyang renjun dan jaemin malah tepuk tangan bahagia, tawa mereka mengisi suasana di sawah yang lumayan sepi itu.
Saat haechan duduk dan melihat ke arah sahabarnya itu, seketika yangyang kebelet pipis karena gak tahan melihat wajah haechan penuh lumpur. Di tambah tuh anak tersenyum menunjukkan deretan gigi yang penuh dengan coklat. Sampai-sampai jeno berlutut dan memegang perutnya sakit karena ketawa.
"sepertinya gue kemakan sesuatu deh? Kayak daun padi, hahahah...." tuh anak malah bengek juga, gak tau apa dia itu kelihatan sangat lucu.
"sialan loo, perut gue sakit anjir." renjun_
"yangyang udah kabur ke sana buang air kecil." jaemin_
"lo gak jauh bedanya dengan belut tadi hahaha..." jeno_
Haechan keluar dari kubangan sawah itu, jalannya udah kayak mumi. Haechan mengusap wajahnya yang berlumpur karena susah melihat dan bernafas. Lalu dia pergi berjalan ke arah renjun dan jaemin yang masih sibuk mencari belut. Tangan haechan yang penuh lumpur tadi dia usapkan ke wajah renjun. Seketika anak itu terbelik ke belakang dan bersender ke kaki haechan.
"rasain tuu, ketawaiin aja gue terus." haechan langsung lari sebelum renjun mengamuk.
"yaaak!! Lee haechan! Sini lo bangsat!!" renjun berdiri dan mengejar haechan.
Jeno yang sudah lelah ketawa langsung menyusul jaemin dan duduk di sebelahnya.
"sakit?" tanya jaemin seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
peterpan [markhyuck/nomin/ Guanren/kunyang]
Teen Fictionjeno sebagai seorang sahabat dari 3 temannya yang submisiv itu harus extra sabar untuk menghadapi 3 makhluk bar-bar ciptaan tuhan itu. pagi buta saja dia sudah bikin rusuh satu kelas, salah kepala sekolah yang menyatukan mereka berempat di satu kel...