2

5.2K 467 44
                                    


Malamnya sesuai perjanjian bersama hyunjin di sekolah, mereka semua sudah berada di kafe tersebut. Hyunjin mengajak mereka duduk di tempat yang sudah di sediakan hyunjin.

"Haechan!" sapa seseorang dari belakang mereka.

"eeh hay kak, selamat yaa dengan kafe nya, semoga sukses terus." kata haechan basa basi, sebenarnya dia malas ketemu dengan kakak hyunjin ini. Dia selalu mencubit pipi haechan mangkanya dia malas.

"tambah tucu aja deeeh, sayang kalian udah putus." tuh kan baru di gibahin dalam hati, tuh orang langsung cubit pipi haechan dan menariknya seperti slem.

"aduuh kak sakit, nanti aku gak bisah ngabisin makanannya gimana." gerutu haechan sambil ngelus pipinya yang memerah.

"mau yaa jadi adeknya kakak?" pinta kakak hyunjin sambil duduk di sebelah haechan dan merangkul bahu haechan.

"minta izin dulu sama mama noh kalau mau." suruh haechan lalu dia ambil 3 potong naget yang mereka pesan tadi lalu dia makan sampai menggembung  tuh pipi.

"iiih makan aja gemesin, mau yaa jadi adek kakak tukaran sama hyunjin." udah di tarik-tarik sekarang malah di tekan-tekan Sampai-sampai membuat haechan keselek.

"uhuk... Uhuk... Uhuk...."

"ni minum dulu chan, kak mending kakak kerja aja sana, kasian Haechan nya, dia lagi makan." usir hyunjin, dia juga lelah dengan tingkah kakaknya itu.

Sebelum pergi dia melihat wajah haechan yang memerah sampai ketelinga karena keselek tadi, matanya sampai berair. Semakin gemes tuh orang sama haechan.

Cup

Satu kecupan dilayangkannya pada pipi haechan sebelum lari menyelamatkan diri dari amukan gorila betina.

"aaah hyunjin lama-lama gue bunuh juga kakak lo!!!" kesal haechan sambil ngelap pipinya yang di cium dengan tisu. Keempat sahabat haechan tadi hanya diam memperhatikan sambil menikmati jatah makan malamnya.

"sorry chen." hyujin malah nyengir gak jelas.

"chan lo gabung gak?" tanya yangyang, mereka sedang siap-siap di arena.

"kenapa baru ngajak sih!!" kesal haechan lalu dia ngambil hp nya dalam kantong celana.

"lo juga mau ikut gak?" tanya jeno pada hyunjin.

"kayaknya nggak deh, gue mau bantu kakak gue." tolak hyunjin halus.

"yaudah, pergi sono bantuin, kasian." usir renjun.

"yaudah, nikmatin makanannya, ntar gue balik lagi." kata hyunjin lalu berdiri dari tempat duduknya. Sebelum benar-benar pergi dia ngelus pipi haechan tepat di sebelah yang di cium kakaknya.

"gue kerja dulu yaa." kata hyunjin pada haechan, anak itu hanya berdehem dan mengangguk tanpa melihat ke arah hyunjin. Dia lagi fokus dengan hp nya, bodoh amat dengan hyujin.

Cup

Satu kecupan di layangkan hyunjin di cupuk kepala haechan lalu dia pergi menyusul kakaknya. Haechan hanya menerima kecupan atau elusan dari hyunjin. Dia dulu sudah biasa seperti itu, papa hyunjin aja juga berani ngecup jidat haechan di depan istrinya. Yaa hyunjin dan keluarga nya sayang sama haechan.

"lo ada niatan balikan sama dia chan?" tanya jaemin, dari tadi dia memperhatikan tindakan manis dari hyunjin pada haechan.

"nggak." jawab haechan singkat, dia lebih fokus dengan hp.

"kenapa lo mau aja di sosor, kakaknya juga tuh?" tanya renjun, dia juga heran sama haechan mau aja di cium-cium.

"yaa kalian gue cium gak mau, selagi gak maksa kan gak masalah, lagian gue suka-suka aja di cium orang asal jangan bibir gue yang masih suci ini." jelas haechan, yaap benar selama haechan pacaran dengan hyunjin mereka belum pernah cipokan. Kata Haechan itu menjijikan, apa lagi mereka masih smp kelas 2 waktu itu.

peterpan [markhyuck/nomin/ Guanren/kunyang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang