5

263 60 10
                                    

Sebelum mulai, mohon dukungannya buat vote dan komen yaa.
Thank you and happy reading~

Jalanan Yogyakarta sore ini terlihat ramai seperti biasanya, padat tapi tidak sampai membuat macet panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jalanan Yogyakarta sore ini terlihat ramai seperti biasanya, padat tapi tidak sampai membuat macet panjang. Aku duduk canggung di boncengan Kak Akandra.

Sesuai dengan kesepakatan tadi siang, kami berempat akan beli es doger. Dari yang Seira katakan, es doger yang akan kami datangi kali ini merupakan es doger paling enak se- Yogya, namanya Es Doger Balai Yasa. Masih kata Seira, Es Doger Balai Yasa ini lumayan populer di kalangan pelajar maupun mahasiswa di Yogya.

Aku yang selama ini tidak punya teman asli Yogya, tidak tahu sama sekali mengenai keberadaan es doger terenak se-Yogyakarta ini.

Aku sedang memperhatikan bangunan di sepanjang jalan yang kami lewati, saat suara Kak Akandra memecah keheningan diantara kami.

"Meenaa ..."

"Iya kak?"

"Aku boleh panggil kamu 'Na'?"

"Boleh kak."

Padahal tadi siang dia memanggilku 'Na' dan tidak bilang padaku terlebih, kenapa sekarang malah izin dahulu?

"Thank you Naa," ujar Kak Akandra dengan senyum kecil, yang terlihat sekilas olehku melalui spion.

"Kamu lapar?" Kak Akandra bertanya lagi setelah keheningan sempat menerpa.

"Nggak terlalu Kak, Kak Akandra lapar? Mau mampir makan dulu aja nggak kak?" Tawarku.

Aku takut asam lambung Kak Akandra naik, dan mungkin, saat ini perutnya terasa sakit sehingga menawariku makan.

"Enggak Naa, aku juga belum terlalu lapar. Kalau gitu, nanti kita sekalian jajan batagor aja ya Naa, disana ada beberapa penjual batagor yang enak kok."

"Okai kak," jawabku. Syukur deh kalau Kak Akandra nggak sakit, tambahku dalam hati

"Eung ... ini masih lama kak?"

"Bentar lagi nih," ujar Kak Akandra sambil menoleh sedikit ke arahku.

Benar saja, tak sampai lima menit, kami sudah sampai di tempat tujuan, Es Doger Balai Yasa. Aku turun dari motor Kak Akandra, sembari menunggu Kak Akandra memarkirkan motor, aku memperhatikan beberapa pembeli yang sedang mengerumuni gerobak es doger. Rame juga ya disini, beneran terkenal inimah, batinku.

"Yuk!" Ajak Kak Akandra sambil menunjuk tempat Seira dan Nanda yang sudah duduk manis di atas tikar pandan.

"Udah lama?" Tanyaku.

"Belum kok," jawab Nanda.

"Udah pesan?"

Seira menggeleng, "nunggu kalian, biar sekalian."

"Es doger 4 kan? Ada yang mau batagor?" Kak Akandra berdiri dari tempat duduknya.

"Eh, aku aja mas yang pesan," kata Nanda, sepertinya ia merasa tidak enak jika seniornya yang memesan, aku juga merasa begitu sebenarnya.

520Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang