Prolog

733 84 19
                                    

Bisa berbincang dengannya adalah hal yang sangat aku syukuri. Jika bukan karena dia, mungkin aku akan tetap bersembunyi, karena aku terlalu takut untuk menghadapi kenyataan di depan sana.

Selama ini, aku selalu bertanya-tanya pada diriku sendiri.

What if I die?

Anyone looking for me?

Or... no one?

Am I that bad?

Pertanyaan-pertanyaan itu seringkali terlintas di pikiranku. Terkadang aku benar-benar menghabiskan air mataku untuk menangisi pertanyaan konyol dari otakku. But, I'm curious about all the answer, since I'm invisible.

Namun, kehadirannya membuatku sadar, bahwa aku terlihat.

Akandra Abinawa, terima kasih sudah hadir di hidupku.

__________

520Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang