Hai, Meena is here ...
Sebelum mulai baca, jangan lupa klik bintang di kiri bawah dan ramein kolom komentar yaa.
Terima kasih sudah mampir🤍"Meena, besok siang kamu ada waktu?" Aku yang sedang melepaskan helm terdiam mendengar pertanyaan Kak Akandra.
"Besok siang aku nggak ada kelas, jadi kayaknya nggak ke kampus. Ada yang harus aku bantu, Kak?"
"Ehm ... mau temani aku cari buku?"
Lagi-lagi aku terdiam, mencerna ucapan Kak Akandra, Kak Akandra nggak salah makan nih? Atau ini cuma latihan? Batinku.
"Nggak salah ngajak orang Kak?" Tanyaku skeptis.
"Hah ... enggak kok, aku memang mau ajak kamu," jawabnya cepat.
"Kok bisa mau ajak aku? Kita nggak saling kenal lho, Kak selain sebagai asdos dan mahasiswi." Aku berusaha menanyakan hal-hal yang membuatku bingung.
Maksudku, apa masuk akal seseorang yang baru kenal, baru keluar bareng satu kali, belum pernah ngobrol sebelumya, tiba-tiba memintamu menemaninya mencari buku.
"Jadi nggak bisa ya?" Tanyanya pelan.
"Pertanyaanku tadi belum dijawab lho, Kak," ketusku.
Kak Akandra tampak menggaruk lehernya dan tersenyum canggung, "Nanda bilang, kamu suka buku, jadi aku mau minta beberapa rekomendasi buku dari kamu. Kebetulan, aku belum beli buku sama sekali di bulan ini," jelas Kak Akandra.
Aku menghela nafas lelah, jadi karena dia butuh rekomendasi buku, makanya mengajakku jalan. Eh, bisa dibilang dia mengajakku jalan barengkan?
🌸
"Meena, tanyain Kak Akandra donk, jurnal buat kelompokku kok nggak ada ya!?"
"Iya nih, aku juga nggak nemu di grup nih."
"Sama sekalian tanyain ya, review jurnal boleh satu halaman aja apa enggak!"
"Eh ... tanyain juga, Pak Danan beneran udah masuk minggu depan?"
Aku meletakkan kepalaku di atas meja, pusing mendengar ocehan anak-anak kelas. Sedari tadi mereka mengelilingi tempat dudukku dan melontarkan beragam pertanyaan mengenai tugas mata kuliah International Law.
Sepertinya mereka sengaja merecokiku agar aku lelah, lalu memberikan nomor Kak Akandra kepada mereka. But, sorry, itu nggak akan pernah terjadi tanpa seijin dari Kak Akandra.
"Meenaa!! Ayok donk tanyain!!"
"Atau nggak kamu kasih nomornya deh ke kita, nanti biar kita tanya langsung aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
520
ChickLitBisa berbincang dengannya adalah hal yang sangat aku syukuri. Jika bukan karena dia, mungkin aku akan tetap bersembunyi, karena aku terlalu takut untuk menghadapi kenyataan di depan sana. Selama ini, aku selalu bertanya-tanya pada diriku sendiri. Wh...