PART 16

257 44 7
                                    


~~ Kamar Pribadi Ahra ~~

Ahra mengusap patung Dewa giok kecil dengan sedih. Sang pelayan menyarankan untuk memberikan patung Dewa itu pada Pangeran Yunho saja sekarang untuk menunjukkan niat baiknya. 

Ahra ragu, terlebih situasinya sangat canggung saat ini. Entah apa yang dikatakan Jaejoong pada Yunho nanti.

Baru dibicarakan, Yunho muncul mendatangi Ahra.

Ahra jelas senang, "kenapa Kak Yunho datang?"

"Kenapa? Apa aku datang di saat yang salah."

"Apa kau sudah pulih sepenuhnya sekarang?" Tanya Ahra khawatir.

Yunho tidak menjawab pertanyaannya, malah mengambil patung Dewa kecil itu di meja lalu mengomentari betapa bagus dan indahnya patung itu.

"Kelihatan seperti Dewa yang dipuja oleh suku asing di utara". Kata Yunho.

"Nona Ahra meminta pemahat untuk membuat patung itu dengan cepat demi mendoakan kesembuhan Pangeran. Patung itu terbuat dari batu giok Yangzhi yang berasal dari Gunung Gemsan". Jelas pelayan Ahra.

"Batu itu sangat sulit ditambang. Tapi karena ketulusan Nona Go, dia menyuruh seseorang untuk memahat patung dewa yang bisa memberikan keberkatan dan kesehatan. Semua itu demi Pangeran Yunho". Lanjutnya.

"Kak Yunho, apa kau menyukainya?" Tanya Ahra.

Tapi Yunho hanya memberinya tatapan dingin.

"Semenjak Kak Yunho tidak sadarkan diri, hanya Jaejoong yang merawatnya. Bukannya aku tidak mau membantu, tapi karena mereka melarangku melihat mu. Kak Yunho, kau tidak akan menyalahkanku, kan?"

"Ada beberapa hal yang lebih baik tidak kau lakukan sepenuh hati."

"Apa maksudnya? Apa mungkin Istri Pangeran mengatakan sesuatu padamu?"

"Apa kau takut dia mengatakan sesuatu padaku?"

"Aku tidak takut. Semuanya kulakukan untukmu..."

"Tutup mulutmu!" Yunho langsung menggebrak patung dewa itu dengan penuh amarah. "Tidak peduli mau itu Dewa atau Buddha, jika mereka bersikeras mau menyakiti Jaejoong, akan kuhancurkan mereka sepenuhnya!"

Yunho kemudian akan pergi. Tapi Ahra tetap saja bersikeras kalau dia melakukan semua itu demi Yunho. Dia tidak peduli bahkan sekalipun dia hancur.

.
.

Sepeninggalan Yunho, Ahra mendatangi Ibu Suri.

Seperti biasa, dia mencurahkan segala keluh kesalnya, berharap Ibu Suri membantunya.

"Bisakah nenek membantuku berbicara dengan Kak Yunho agar dia tidak salah paham padaku. Aku yakin kalau Kak Yunho akan mendengarkan Nenek".

"Kau harus ingat kalau kau memiliki hubungan tidak terbantahkan dalam kasus ini. Karena itulah aku tidak yakin akan bisa membujuk Yunho. Apalagi waktu itu, Yunho berani melawanku terang-terangan demi Jaejoong. Itu pertama kalinya Yunho menentangku".

"Lalu bagaimana aku bisa punya kesempatan?"

"Sekarang ini, hati Yunho terfokus hanya pada Kim Jaejoong seorang. Kalau kau ingin punya kesempatan, kau harus memperbaiki hubunganmu dengannya Jaejoong. Kurasa Yunho tidak akan mempersulitmu."

"Tapi, Kak Yunho tidak memperbolehkanku menemuinya. Walaupun aku ingin meminta maaf padanya secara diam-diam, aku tidak akan punya kesempatan untuk itu."

"Jangan khawatir. Aku berjanji akan mencari kesempatan untuk mengundang mereka semua kemari dan bicara secara terbuka demi dirimu". Janji Ibu Suri.

The Eternal Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang