PART 22

231 39 3
                                    

Para penjaga di kamar Jaejoong, mematung karena Kakek Manbook menotok syaraf di bagian leher mereka.

Kesempatan, Jaejoong langsung memanfaatkan saat itu untuk kabur mencari Yunho.

Sedangkan Kakek Manbook ingin kabur, tapi tiba-tiba dihadang oleh Siwoo di tengah jalan.

"Kekanakan sekali tingkahmu, kau bahkan masih berani mempermalukan dirimu di sini". Sindir Siwoo.

"Selama bertahun-tahun ini, sepertinya kau belum ada peningkatan sama sekali." Lanjut Siwoo.

"Selama bertahun-tahun ini, masih saja sangat dingin. Kapan dendam di antara Suku Kim dan Suku Jung bisa terselesaikan?" Balas Kakek Manbook.

"Dendam yang dalam harus dibayar dengan darah."

"Kalau Raja Iblis berhasil menembus segel, maka Suku Kim dan Suku Jung tidak akan bisa memiliki kedamaian. Menurut pendapatku..." Tapi tiba-tiba Kakek Manbook melotot melihat sesuatu di belakangnya Siwoo. "Iblis! Berani sekali kau datang kemari!"

Siwoo sontak menoleh ke belakang punggungnya dan Kakek Manbook langsung melarikan diri secepat angin. "Jung Berwajah Dingin! Aku masih ada urusan lain. Lain kali saja kita duel dan berhentilah bersikap sedingin itu!"

.
.

Dengan mengikuti peta buatannya sendiri, Jaejoong akhirnya menemukan tempat Yunho. Tapi saat dia hendak mendekati kamarnya, tiba-tiba dia terlontar keluar oleh dua orang penjaga.

Jaejoong protes tidak terima. "Kenapa aku tidak diperbolehkan masuk? Yang di dalam sana itu suamiku. Kenapa kalian memisahkan kami? Logika macam apa itu?!"

Seorang tetua keluar dan langsung mengomeli Jaejoong.

"Apa kau tidak tahu kalau menerobos tanah terlarang bisa membuatmu dihukum mati?"

"Aku bahkan tidak peduli kau siapa! Berhentilah mengambil keuntungan hanya karena kau lebih tua dariku! Kuberi tahu kau! Cepat lepaskan dia! Kalau tidak, aku tidak akan pergi hari ini!"

"Dari mana datangnya pria liar ini? Kembalilah ke tempat asalmu!"

Jaejoong jelas tidak mau dan berusaha ingin masuk lagi. Tapi dua orang penjaga itu ngotot mencegahnya.

Jaejoong berusaha memanggil-manggil Yunho, tapi Siwoo datang saat itu dan menegur Jaejoong.

"Kalian semua menindasku! Aku hanya ingin bertemu Yunho sekali. Kenapa kalian tidak memperbolehkanku masuk?"

"Aku sudah bilang sebelumnya. Kenapa kau tidak mau dengar? Yunho masih dalam bahaya sekarang. Dia tidak boleh diganggu. Kembalilah dulu. Kalau ada berita, aku akan memberitahumu." Jelas Siwoo.

"Kalian semua tidak punya perasaan! Kalian semua menindasku!"

Terpaksa Jaejoong akhirnya kembali dan menangis di kamarnya. "Kenapa hidupku seburuk ini? Aku ingin tahu bagaimana keadaan Yunho sekarang. Langit, tolonglah aku!"

Teringat akan perkamen pemberian Kakek Manbook, Jaejoong langsung menggerutui Kakek Manbook dengan kesal. "Dasar si tua bodoh itu! dia tidak ada di sini saat aku sedang membutuhkannya! Dia bahkan tidak bisa mengalahkan Jung Siwoo. Lalu apa gunanya dia itu?"

Dia lalu membuka perkamennya dan bertanya-tanya apakah dia bisa menyelamatkan Yunho dengan teknik rahasia ini.

Dengan pikiran itu, Jaejong memutuskan mempelajari ilmu itu saat itu juga. Pada saat yang bersamaan, Yunho juga tengah diobati oleh para tetua.

.
.
.

Saat tidur, Jaejoong bermimpi buruk, dia memimpikan Tuan Yunho saat dia bertarung dengan sosok bertudung misterius. Orang itu membunuhnya dengan kejam. Si pembunuh itu lalu berbalik dan dia adalah seseorang yang memiliki wajah seperti dirinya.

The Eternal Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang