Yunho yang tiba-tiba saja mencium Jaejoong, tentu saja membuat Jaejoong kaget bukan main.
Dua penonton mereka pun tak kalah kaget. Junsu sampai menutup matanya sambil mengintip dari sela-sela jarinya dan Ahra tentu cemburu melihatnya.
Jaejoong langsung mendorong Yunho menjauh dan ingin menamparnya. Tapi Yunho dengam sigap mencegahnya. "Istriku, apa kau puas dengan ciumanku?" Goda Yunho
"Dasar gila! Itu buruk sekali!"
"Oh, maksudmu aku harus latihan lebih banyak lagi?" Yunho dengan senang hati mendekat untuk menciumnya lagi. Tapi Jaejoong buru-buru mendorongnya sambil mengutuknya dengan segala macam sumpah serapah, namun sayangnya semuanya dia ucapkan dalam hati
"Ciuman pertama yang kulindungi selama dua puluh tahun, sekarang hilang begitu saja." Rutuk Jaejoong dalam hati.
"Seharusnya Pangeran Yunho tidak boleh begitu, saya kan ingin bersama Pangeran". Kesal Ahra.
"Keadaan sudah berubah sekarang" Jawab Yunho santai. "Aku sudah memiliki seorang istri sekarang. Tentu saja aku harus baik pada istriku." Lanjut Yunho sambil menarik Jaejoong mendekat.
Jaejoong berusaha meronta dari dekapan Yunho, namun Yunho langsung berbisik memperingatkan Jaejoong untuk bersikap baik.
Jaejoong terpaksa berhenti melawan sambil menahan kesal.
"Istriku pasti lelah setelah perjalanan jauh, jadi kita pulang sekarang. Bagaimana?" Tanya Yunho.
"Terserah". Jawab Jaejoong ketus.
Bagus, Yunho pun menyeret Jaejoong pergi dari sana.
"Apakah saya boleh berkunjung ke kediaman Pangeran kapan-kapan?". Tanya Ahra sebelum Yunho pergi.
"Kau tanya ke istriku saja".
Jelas Yunho mengharapkan Jaejoong untuk menolak. Tapi harapan itu tidak mungkin terjadi.
"Kau boleh datang kapanpun kau mau". Kata Jaejoong bersemangat.
"Anggap saja aku tidak ada. Kalian berdua kan tumbuh bersama. Sebenarnya, Pangeran Yunho berharap kau bisa datang setiap hari." Lanjut Jaejoong.
Yunho tentu kesal dan langsung pergi duluan. Jaejoong mendengus sinis sebelum menyusulnya dan Ahra terlihat senang.
.
.Malam harinya, Junsu membantu menyeka punggung Jaejoong yang terluka karena tusukan jarum siang tadi.
"Semoga tidak akan meninggalkan bekas luka, aku kan tidak punya uang untuk operasi plastik". Kata Jaejoong sedih.
"Seandainya saja saya bisa menggantikan Tuan untuk menerima hukuman itu. Saya pasti akan melakukannya". Balas Junsu.
"Aku tidak apa-apa. Sudah terbiasa. Wanita tua itu pasti cemburu dengan kecantikanku. Ingin menghancurkanku? Jangan mimpi!". Geram Jaejoong.
"Ah! Punggungku yang cantik. Aku tidak akan bisa mengenakan baju backless lagi untuk merayu pria tampan." Lanjut Jaejoong.
Dan sepertinya Junsu sudah mulai terbiasa dengan ocehan Jaejoong. Terbukti dia tidak kaget ataupun bingung mendengar semua ocehan modern Jaejoong.
"Junsu~ya, bisakah kau mengambilkanku aspirin?"
Junsu baru merasa bingung "Aspirin itu apa Tuan?".
"Itu semacam obat penghilang rasa sakit."
"Kita tidak ada obat-obatan di sini. Sebelum pernikahan, Nyonya Besar Kim bilang kalau obat-obatan itu membawa sial, jadi dia menyita semuanya. Bagaimana kalau saya mintakan obat dari pengurus rumah?".
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eternal Love (TAMAT)
FanfictionJung Yunho adalah pangeran ke-8 Joseon yang dipaksa menikahi seorang bernama Kim Jaejoong. Namun nyatanya, Jaejoong sebenarnya telah mencintai seorang bernama Jung Siwon, yang merupakan kakak dari Jung Yunho. Suatu hari, Kim Jaejoong mencoba untuk b...