PART 9

588 63 5
                                    


.
.
.

Entah apa yang terjadi setelah Yunho dan Jaejoong jatuh ke jurang, namun Jaejoong terlihat sedang tertidur dengan tenang di sebuah rumah di tengah hutan dan Yunho sendiri sedang santai membaca buku.

Jaejoong akhirnya bangun tidak lama kemudian dan mendapati dirinya sudah berganti pakaian.

"Kenapa aku memakai baju ini?" Kata Jaejoong kesal. Dia bahkan menuduh Yunho yang macam-macam.

"Apa kau sudah merencanakan semua ini?" Tambah Jaejoong menyelidik.

"Ternyata di dasar jurang itu ada danau, makanya kita bisa selamat". Jelas Yunho.

"Sebenarnya rencana awalku adalah hanya mengajakmu keluar rumah biar kau bisa berendam di sumber air panas dan tidur siang dengan nyenyak. Kau tidak usah cemas, aku sudah menyuruh Changmin untuk berjaga di luar. Jadi kau tidak usah khawatir ataupun berterima kasih padaku." Lanjut Yunho.

"Dasar kau kurang ajar! Hari ini kau hampir membuatku kena serangan jantung dan kau ingin aku berterima kasih?". Kesal Jaejoong.

Jaejoong pun ingin turun dari ranjang, tapi malah mengernyit kesakitan di bagian kakinya. Yunho sontak menunduk untuk memijat kaki Jaejoong. Saat dia menengadah menatap Jaejoong, Jaejoong langsung menunduk malu-malu.

"Kenapa? Apa aku menggodamu?"

"Jangan narsis!"

Yunho hanya tersenyum mendengarnya. Dia lalu membantu meletakkan kaki Jaejoong ke dalam selimut.

"Kenapa kau menyelamatkanku tadi?" Tanya Yunho penasaran.

"Aku tidak menyelamatkanmu, aku hanya tidak sengaja terpeleset tadi". Sangkal Jaejoong.

"Dan kau kebetulan terpeleset ke arahku?"

"Betul! Persis seperti itu!"

"Baiklah. Lalu apa pendapatmu tentang percobaan pembunuhan hari ini?".

"Aku tidak tahu".

Tapi Yunho terus memaksa, "Kau tidak tahu atau tidak mau membicarakannya?".

"Aku tahu kalau kau ingin mengatakan kalau semua itu ulah Siwon, bukan? Tapi menurutku, bukan dia pelakunya". Kata Jaejoong.

"Apa kau begitu mempercayai Siwon?" Tanya Yunho cemburu.

"Ini bukan masalah kepercayaan. Kebenarannya ada di depan kita. Siapapun pasti akan berpikir begitu. Jika mereka hanya menginginkan benda itu, mereka bisa saja membunuh kita. Tapi dilihat dari situasinya, mereka tidak ingin membunuh kita."

"Lalu bagaimana dengan panah itu?"

"Waktu itu, aku sempat melihat dua sosok orang. Kurasa mereka berdua tidak bekerja sama dengan para pembunuh itu. Kurasa mereka bisa memanah kakimu biar kau tidak bisa lari lagi."

"Apa kau sangat yakin kalau pembunuh itu bukan suruhan Pangeran Siwon?".

"Kenapa kau selalu membicarakan Siwon, Siwon, dan Siwon. Jangan menyebut nama orang itu lagi. Kepalaku serasa mau meledak begitu aku mendengar namanya". Kesal Jaejoong.

Yunho pun tersenyum mendengarnya. "Baiklah, aku tidak akan menyebutnya lagi".

"Tapi masalah kau menyelamatkanku, bagaimana aku harus membayarmu?" Goda Yunho.

Jaejoong sontak melindungi dirinya dengan merapatkan selimutnya, "Kau mau apa?"

"Aku mau istirahat."

"Tidak boleh! Ranjang ini milikku seutuhnya!" Panik Jaejoong sambil membentangkan tangannya agar Yunho tidak berbaring di sana.

Tapi tentu saja Yunho dengan santainya menyingkirkan tangan Jaejoong dan berbaring di sisinya sambil menatapnya dengan intens sampai Jaejoong malu dibuatnya.

The Eternal Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang