PART 2

472 67 15
                                    


.
.

Kim Jaejoong adalah seorang agen real estate di kota besar, entah bagaimana ceritanya dia bisa menjadi putra kedua keluarga Kim yang entah amnesia atau sudah gila. Terlebih lagi, Tuan Muda Kedua Kim ini tanpa sadar telah terjebak ke dalam perebutan kekuasan Kerajaan Joseon.

Jaejoong terbangun dan mendapati dirinya sudah terbaring di kamarnya. Jelas dia bingung, bagaimana bisa tiba-tiba ada di sini padahal sebelumnya dia berada di ruang lain. Dia juga ingat kalau memimpikan malam itu, saat dia dikejar-kejar oleh dua orang misterius lalu berakhir di Joseon.

"Tidak, tidak. Aku harus segera menemukan tempat tidur itu dan melarikan diri dari tempat ini." Batin Jaejoong.

Dia pun langsung menanyakan jam pada Junsu sebelum akhirnya ingat kalau jam masih belum tercipta di jaman ini dan meralat kalimatnya.

"Sekarang waktu apa?" Tanya Jaejoong. 

"Sekarang hampir waktunya makan siang". Jawab Junsu.

Jaejoong jelas heran, sekarang sudah lewat sehari? Dia sama sekali tidak ingat kapan dia keluar dari ruang itu? Dan kapan pula dia ganti baju?

Tepat saat itu juga, Pelayan Nyonya Besar Kim datang untuk menyampaikan pesan.

"Pernikahan Tuan akan diadakan besok, jadi tuan harus menyiapkan hantarannya nanti malam. Dan kenapa juga Tuan masih belum keluar untuk makan siang, Tuan bahkan belum menjadi istri Pangeran ke-8 tapi sudah berani". Kata pelayan Nyonya Besar Kim dengan angkuh.

"Apa Nyonya Kim itu benar-benar sudah menopause? Kenapa suka sekali memprovokasiku?" Kesal Jaejoong dihadapan pelayan Nyonya Kim.

Junsu jelas panik dengan sikap Tuannya dan buru-buru menengahi mereka.

"Maafkan saya karena lupa memberitahu Tuan Muda Jaejoong dan tolong sampaikan kepada Nyonya Besar bahwa Tuan sedang tidak enak badan karena itulah dia tidak keluar untuk makan siang". Kata Junsu cepat-cepat.

"Kenapa kau minta maaf. Jelas-jelas mereka yang kurang ajar". Gerutu Jaejoong.

Junsu pun berbisik di telinga Jaejoong, "Pagi tadi, Nyonya Besar memang mengirim seseorang kemari untuk menyampaikan pesan dan Tuan sendiri yang menyetujuinya. Apa Tuan lupa?".

Jaejoong semakin bingung, apa yang sebenarnya terjadi. "Junsu~ya, apa kau merasa kalau belakangan ini aku sering melupakan sesuatu? Dan sepertinya ada banyak cela dalam ingatanku."

Junsu pun mengakuinya. Belakangan ini, Jaejoong memang seperti itu. Kadang Jaejoong menyuruhnya untuk memanggilnya sebagai 'Tuan', tapi kadang dia menyuruhnya memanggil sebagai 'Jaejoong'.

Kadang dia suka makanan manis. Tapi di lain waktu, dia suka makanan pedas.  Tapi Jaejoong yakin tidak begitu, dia selalu meminta Junsu untuk memanggilnya Jaejoong saja.

"Tapi tadi pagi, saat aku memanggil Tuan dengan panggilan  "Jaejoong" saja, Tuan memarahiku."

"Apa mungkin aku amnesia?"

Junsu ingin mengatakan sesuatu. Tapi Jaejoong langsung menyuruhnya diam, "Jangan bicara, aku harus berpikir".

Jaejoong langsung bicara panjang lebar tentang berbagai drama science fiction dan perjalanan waktu yang selama ini pernah ditontonnya.

Tapi dia yakin tidak ada satupun dari semua itu yang menyebutkan kalau perjalanan waktu bisa menyebabkan amnesia. Apa mungkin dia sebenarnya tidak melakukan perjalanan waktu, melainkan bertukar dengan dirinya sendiri di dimensi lain.

Tapi tidak mungkin juga, apa hubunganya dimensi yang berbeda dengan amnesia? Ah, lubang cacing, pasti itu. Tapi sepertinya tidak juga, tidak ada hubungannya antara lubang cacing dengan amnesia.

The Eternal Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang