melihat betapa tenang nya lalisa tidur , jennie menyunggingkan senyum nyaa , entah kenapa jennie begitu mencintai sosok lalisa bahkan ia mencintai lalisa lebih dari diirinya sendiri
jennie tau , jennie masih sangat kenak kanakan ia masih egois tapi jika ada atau mungkin seseorang yang melihat bagaimana perasaan jennie pada gadis jangkung ini , bisa di katakan bahwa jennie hidup sekarang hanya untuk lalisa
lalisa , ia adalah obat sekaligus luka bagi jennie , rasanya maupun jennie berkelana ke seluruh penjuru dunia pun ia takan mendapatkan sosok seperti lalisa
lalisa itu satu tiga empat tidak ada dua nyaa
menyentuh hidung mancung sang kekasih namun jennie mendadak meringis merasakan suhu badan lisa begitu panas
"sayang badan kamu panas" ucap jennie panik , ia langsung menempelkan tangan nya di kening lisa dan benar itu sangat panas
"eugghh" lenguh lisa , ia menggerakan tubuh nya namun tak membuka matanya
dengan segera jennie pun beranjak dari kasur nya tak lupa ia menutup tubuh polos nya dengan baju tidur kimono nya , ia berjalan cepat menuju dapur untuk membawa air tentu saja jennie akan mengkompres badan lisa
sampai di dapur tak lupa ia juga membuat beberapa sarapan kecil untuk lisa , dan juga obat penurun panas itu yang lebih penting , setelah semua nyaa siap jenie kembali ke kamar
dengan cekatan tangan jennie pun segera mengurus lisa
"haus" ucap lisa pelan dengan suara yang begitu serak , jennie yakin tenggorokan sang kekasih saat ini sedang sakit
"minumlah" ucap jennie , ia mengambil gelas di atas nakas lalu membantu lalisa untuk meminum nya
"kenapa tiba tiba seperti ini sih" ucap jennie , sedikit heran pasal nya semalam Lisa begitu bersemangat membuat jennie mengerang semalaman
tentu jennie heran kenapa pagi pagi lisa langsung panas seperti ini
"apa aku terlalu memaksa nya semalam" cicit jennie merasa bersalah
lisa kemarin malam ia pulang latihan untuk solo nya hampir tengah malam , entah setan apa yang merasuki jennie ia merengek meminta pada lisa untuk menyentuh nyaa , jennie tau muka lelah lisa namun pada dasarnya memang lisa tidak bisa kontrol nafsu dan menjamah jennie adalah kesukaan nya tentu lisa tidak menolak
maka terjadi perang perangan antara keduanyaa , bahkan sampe menjelang pagi
"mianhe" ucap jennie kini matanya berkaca kaca rasa bersalah menghantui nyaa
perlahan lisa membuka matanya , tangan nya langsung menyentuh pipi jennie dengan lembut
"gwaenchana , ini bukan salah mu " ucap lisa , namun bukanya tenang jennie kini malah menangis
"aku terlalu memaksa mu semalam , mianhe" ucap jennie sambil menunduk , hah itu malah membuat lisa gemas
"tapi aku menikmati nya , dan rasanya aku ingin lagi sekarang" cicit lisa , jennie mendongak menyipitkan mata tajam
"anniya aku bercanda , tatapnya mengerikan ponselku tolong nanti posting teaser ku ya sayang hari ini keluar lagi " ucap lisa
"aku bahkan lupa hari ini teasermu keluar lagi , sudah ya istirahat saja urusan itu biar aku yang urus" ucap jennie , lisa mengangguk saja karna jujur kepalanya begitu puing sekarang
hingga tengah malam tiba teaser lisa selanjutnya pun keluar
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect 3
De Todolanjutan dari perfect 1 dan perfect 2 dibikin jilid ke tiga karna chapter mentok hanya sampe 200