276 sorry

11.6K 1.2K 155
                                    

jennie sudah berada di depan unit apartemen milik kekasih nya itu, ia belum masuk entah kenapa ia sangat gugup sekarang

"shit" umpat jennie dalam hatinya

"masuk tidak masuk tidak masuk tidak" ucap jennie sambil terus mondar-mandir di depan pintu

"aku pulang saja kerumah ibu" cicit jennie, ia melangkahkan kaki nya ingin menjauh dari depan pintu namun tiba tiba saja pintu terbuka menampilkan lisa dengan muka datar nya

"kenapa tidak masuk?" ucap lisa dengan tatapan dingin nya, jennie menalan silva nya

"dia benar benar marah God help me" pekik jennie dalam hatinya

"ahhh..itu em aku sedang mengingat seperti ada barangku yang tertinggal di mobil hehe" kekeh jennie gugup, lisa menghela nafas

"masuklah ada yang ingin aku bicarakan padamu, setelah itu kau boleh pergi lagi" ucap lisa ia masuk terlebih dahulu, lalu di susul oleh jennie yang semakin gugup

keduanya kini duduk berhadapan di ruang tamu, lisa bukan tidak tega ia tau jennie baru saja sampai mungkin kekasih nya itu lelah, tapi hati lisa juga sudah sangat lelah ia tak bisa menahan nya lagi

"kau bersenang-senang disana j ?" tanya lisa

"hah? oh itu em biasa aja" jawab jennie gugup

"kau tau aku marah bukan?" tanya lisa, jennie mengangguk

"pertama kesalahan mu adalah kau tidak bilang akan berangkat ke LA, kedua aku bahkan sudah jelas melarang mu memakai pakaian terbuka, ketiga kau tau pernah ada gosip tentangmu dan Harry bahkan kau dengan santai nya menonton dia, ke empat kau menari bersama bersama laki laki dan itu menurut ku cukup intens, ada apa denganmu sayang?" tanya lisa dengan nada tegasnya

"itu..itu karna aku marah padamu" ucap jennie

"diana? mau sampai kapan terus terusan gini hm? kau selalu balas dendam j kita udah mau nikah tolong, jika kau tak percaya sama wanita di luaran sana yang mendekati ku cukup percaya padaku, diana itu sudah seperti sodaraku kau tau bahkan mommy pernah bilang kan? jangan khawatir soal itu" ucap lisa

"kau tidak akan mengerti lisa, aku tidak suka kau dekat dekat dengan nyaa" ucap jennie menatap ke arah lisa

"lantas aku harus bagaimana jennie? aku harus menjauhi nya begitu? bahkan kita bertemu hanya ketika aku pulang saja, dan itu juga bersama mommy tidak berdua" ucap lisa

"aku sudah bilang jika kau tak percaya pada wanita diluaran sana, cukup percaya padaku tolong, hubungan kita bukan setahun dua tahun hubungan kita sudah lama jennie jika memang aku berniat untuk mencari yang lain atau mendekati yang lain aku bisa bukan hal yang sulit bagiku kau tau itu" ucap lisa

"tapi kau lihat? aku disini masih disini jennie, karna apa karna aku sudah tidak tertarik lagi dengan wanita lain selain kamu, kamu jennie kim" ucap lisa penuh dengan penekanan

"dan aku juga tidak macam macam bukan?" ucap jennie, lisa mengembuskan nafas nya kasar

"bukan soal itu, aku percaya padamu untuk itu, but why semua laranganku selalu kamu langgar, dengan alasan karena kamu marah padaku, tidak seperti itu Jennie" ucap lisa

"atau kau memang ingin bebas?" tanya Lisa

"kenapa kau bicara seperti itu?" tanya jennie dengan nada tidak suka nya

"untuk apa? aku larang pun kamu tidak perduli bukan? jika ingin bebas silahkan aku bebaskan sebebas bebasnyaa" ucap lisa

entah kenapa ucapan lisa begitu menusuk bagi jennie, ia menangis sekarang, lisa yang melihat itu hanya memalingkan wajah nya hal yang paling tidak suka dan hal yang sangat membuat lisa lemah adalah melihat jennie menangis

Perfect 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang