Lisa menggeliatkan tubuh nyaa, membuka matanya perlahan ia melihat jennie masih menempel pada tubuh nya bahkan kini memeluk nya begitu erat tentus aja posisi tangan nya masih sama, yaitu di jadikan bantalan oleh jennie
lisa mendengus apa jennie memang benar benar tidak bergerak pasal nyaa ini adalah posisi dari awal mereka tidur, hanya beda nyaa kini jennie semakin bergeser ke wilayah milik lisa, bahkan lisa satu centi lagi mungkin ia akan terjatuh ke lantai
"eughh tangannku" keluh lisa, ia ingin mengangkat tangan nya karna sudah begitu pegal, namun lisa juga tidak tega karna melihat Jennie begitu nyenyak
akhirnya lisa pasrah dan menunggu jennie bangun saja, sambil sedikit melamun menatap langit langit kamar miliknyaa, pikiran nya jauh melayang lagi ke masa depan dirinya bersama jennie
kiranya apa yang bakal terjadi setelah mereka nikah nanti? apa mereka benar benar akan keluar dari dunia hiburan atau memang terus lanjut di dunia hiburan, lantas bagaimana tanggapan orang orang nanti?
lisa tidak perduli, namun ia memikirkan jennie hati lisa tiba tiba menjadi sedikit ragu, namun ia segera menepis keraguan itu, lisa berpikir kalau memang dirinya dengan jennie akan bersatu di kemudian hari, apapun rintangan nyaa mereka akan tetap bersama
tapi jika takdir berkata lain, seberapa pun lisa berjuang tetap jennie tidak akan menjadi miliknyaa, untuk sekarang lisa lebih memilih untuk benar benar menikmati waktunya bersama jennie
lisa melirik ketika jennie menggeliat, dalam hati ia bersyukur karna jennie bangun, namun nyata nyaa salah Jennie kembali tertidur namun posisi nya kini membelakangi lisa
tapi tetap tangan lisa jadi bantalan jennie masih belum melepaskan nyaa
"eum dingin, sayang back hug" rancu jennie
lisa pun membalikan dirinyaa, lalu memeluk jennie dari belakang sesuai permintaannyaa, namun sial nyaa ia malah tergiur dengan leher jennie
lisa sedikit mengendus endus leher sang kekasih, hah hormon pagi hari berbahaya
"eughh" lenguh jennie ketika merasakan nafas lisa di leher nyaa
"wake up honey" bisik lisa, jennie bergidik
tangan lisa mulai naik ke atas dan langsung meremas pelan gunung himalaya itu
"eummm" lenguh lisa ia merasakan nikmat ketika meremas milik kekasih nyaa, darah nya berdesir seketika
"ahhh honey, no aku mengantuk" ucap jennie, tapi ia malah menarik tangan leher lisa
jadi ini yes or no? entahlah
"em kenapa kau begitu seksi kalau pagi hari sayangku" cicit lisa, ia mengusap paha jennie dari bawah ke atas, tentu saja jennie menikmati sentuhan nyaa
"tidak bisakah satu ronde sayangku" ucap Lisa lagi, kini ia mengigit gigit kecil telinga jennie
"babee eumhh" lenguh jennie
dan dengan nakal nya tangan lisa kini masuk kedalam celana dalam jennie yang berwarna merah menyala itu membuat lisa semakin horny dibuatnya
memang dasar nya cabul tiap hari juga horny ck
"kau basah sayang" bisik lisa
jennie tersentak, jari panjang milik lisa selalu membuat jennie mabuk kepayang, kenikmatan yang diberikan oleh si jari panjang itu selalu membawa jennie terbang entah kemana hingga jennie melayang dibuatnya terombang ambing dalam kenikmatan
"ahhh..li emm" lenguh jennie badan nya sudah meliuk liuk menahan sensasi nikmat serta geli dari permainan jari panjang lisa
"masukan hm? atau hanya menggesek nya saja di luar babe?" ucap lisa dengan nada deep nya membuat jennie semakin menjadi jadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect 3
Acaklanjutan dari perfect 1 dan perfect 2 dibikin jilid ke tiga karna chapter mentok hanya sampe 200
