Chapter 26

850 56 0
                                    

✨🐻 Happy Reading 🐻✨

Setelah kinari mengambil motor Sportnya di garasi, langsung saja gadis itu menaiki motor sport nya. Dan menjalankan nya mengeluari komplek perumahan elit itu dengan deru motor dan angin yang saling bersahutan memenuhi indra pendengaran nya.

Ia melajukan morotnya dengan kecepatan melebihi standar kecepatan berkendara seperti pada umumnya. Tak satu pun bacotan pengendara lain ia hiraukan, ia hanya fokus ke jalanan yang lumayan ramai itu dengan emosi dan nafas gusar yang kian membara.

Pikiran nya melayang jauh mengingat kembali kejadian beberapa menit yang lalu, dimana Bara dengan seenak hati mempermalukan nya. Menghina dan menginjak-injak harga dirinya. Ia frustasi dan bingung!! ia harus apa setelah ini, dari para remaja yang sedang kumpul dirumah nya hanya Raja dan Biru yang masih percaya pada nya.

Tanpa banyak pikir panjang ia menambahkan kecepatan laju motor nya dengan tangan yang terus menggenggam setir motor nya dengan erat seolah semua emosinya dan kemarahan nya ia salurkan semua melalui genggaman erat pada setir motor nya.

Akhirnya setelah menempuh beberapa menit berkendara dengan ugal-ugalan Kinari sampai juga di arena Balap malam ini, decitan ban motor nya membuat seluruh anak-anak remaja yang ada di sana mengalihkan atensi mata mereka ke arah motor sport hitam dengan si pengendara yang masih setia duduk di atas jok motor, tanpa ada niatan untuk turun atau sekedar membuka helm fulface nya.

Citttt.......

Mereka semua penasaran dengan si pengendara yang membuat keadaan semakin heboh itu kini menjadi sangat ramai.

Tak lama setelah Kinari menghentikan motornya ia langsung merogoh saku jeansnya, mengambil ponselnya dan menelpon seseorang ternyata yang ia telpon adalah "Arnan" sepupu dakjalnya.

"Halo"

"........................"

"Gue tunggu"

Tut..

Setelah menelpon begitu singkat sambungan telpon itu dimatikan secara sepihak oleh Kinari. Tak lama sebuah motor sport bermodis langka sudah ada di belakang dirinya, tanpa banyak pikir panjang ia turun dari motor nya dan menghampiri motor miliknya yaitu "Belina". Motor kesayangan nya.

"Lama" ucapan singkat itu meluncur begitu saja membuat Arnan sedikit bergidik takut kena masalah.

"Hehe mangap neng, nih motor lo" ucap Arnan lalu menyerahkan Belina ke pemilik nya.

Seluruh atensi anak remaja masih mengarah kepadanya dan Arnan membuat Kinari agak risih tapi ya dia tetap BODO AMAT!!.

Tapi sepertinya ada yang menyadari motor sportnya itu, karena sekarang sudah menjadi bisik bisik yang membuat bungang telinga Kinari dan Arnan.

'Eh bukan nya itu motornya Quuen ya?'.

'Iya itu kan motor yang biasa dipakai Queen, kok Arnan kasihin gitu aja ke orang'.

'Gila tuh orang, quuen tau baru tau rasa'.

'Eh iya gue denger-denger katanya Quuen lagi gak di Indo'.

'Lah iya gue lupa anjrot, wah tapi cewek itu sapa ya'.

'Iya sekilas perawakan nya mirip quuen tapi kalo yang ini agak pendek dikit'.

'Dah woi jangan brisik nanti orang nya denger'.

"Lo urus mereka" titah Kinari tegas ke arah Arnan sepupunya, Arnan ya hanya mengangguk patuh dari pada nyawa melayang.

I'M Nagatha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang