Bbangnyu - Our Destiny [Completed]

Chapter 4

-Tokyo, Jepang. 2 tahun kemudian-

Younghoon pov

Kulangkahkan kakiku di trotoar menuju sebuah rumah sakit yang tak jauh dari apartemenku. Aku memang tidak sakit, aku ke sana hanya untuk check up, karena keperluan kantor baruku. Ah ya, sekarang aku sedang ditugaskan di Tokyo, Jepang. Di sini, aku hidup sama seperti ketika di Seoul, di apartemen pribadiku. Aku baru saja sampai di Jepang 2 hari yang lalu dan selama 2 hari itulah aku belum mulai bekerja karena harus mengurus apartemen baruku, surat-surat penting, serta berkas-berkas yang berhubungan dengan kepindahanku dari Korea ke Jepang. Dan seperti hari ini, aku hendak mengurus surat kesehatanku.

Untunglah rumah sakit ini tidak begitu ramai. Sesampainya di sana, aku mendaftarkan diri dan langsung diperiksa oleh dokter. Setelah itu, aku pun duduk di ruang tunggu untuk menunggu hasil pemeriksaan kesehatanku.

Kukeluarkan handphone dari saku celana dan kupasang earphone di kedua telingaku. aku mulai mendengarkan lagu yang terputar sembari menunggu. Sambil mendengarkan lagu, kuarahkan pandanganku ke sekeliling ruang tunggu rumah sakit ini. Tatapanku berhenti pada sesosok laki-laki cantik yang sedang duduk di kursi tak jauh dariku.

Aku menatap si cantik lekat-lekat. Ah, entah mengapa rasanya aku seperti mengenal laki-laki itu. Tapi siapa? Aku tidak bisa melihat wajahnya karena dia duduk membelakangiku.

Aku masih menatapnya hingga seorang laki-laki lain yang memakai jas dokter datang menghampirinya. Dokter itu menepuk pundak si catik yang sedang duduk itu dari samping dan sukses membuatnya menoleh ke arah dokter itu. Dan ketika kulihat laki-laki itu menoleh... Eh...? Itu kan... Chanhee?!

Aku terkejut tak percaya ketika melihat wajah laki-laki yang kuperhatikan itu. Walaupun aku hanya melihat wajahnya dari samping, tapi aku yakin sekali itu benar-benar Chanhee. Aku pun langsung berdiri dan hendak menghampiri Chanhee yang sedang mendengarkan ucapan si dokter, namun sayangnya seorang suster memanggilku. "Tuan Kim, hasil pemeriksaan Anda sudah selesai,"

Aku menoleh ke belakang dan seorang suster menyerahkan sebuah map padaku. "Ah ya, terima kasih."

"Silahkan urus administrasinya di sebelah sana, Tuan." kata suster sambil menunjukkan arah kasir padaku. Aku pun hanya mengangguk dan buru-buru menuju kasir.

Setelah selesai mengurus administrasi, aku buru-buru kembali ke ruang tunggu tadi, berharap masih melihat sosok Chanhee di sana. Namun sayangnya, laki-laki yang kucari itu sudah pergi. Aku pun melengos kesal, ku hampiri tempat duduk yang diduduki oleh Chanhee dan duduk di sana. Eh, tapi... Apa ini...?

Aku memungut benda yang ada di lantai, tepat di bawah kursi yang tadi diduduki oleh Chanhee. Dompet?

Kubuka dompet itu dan... Benar saja. Tepat sesuai dugaanku, laki-laki cantik itu adalah Chanhee dan dompet yang kupegang ini adalah miliknya karena di dalamnya terdapat kartu tanda pengenal atas namanya. Karena tak berhasil menemukan Chanhee, aku pun memutuskan untuk pulang dan membawa dompet itu.

***

-Apartemen Younghoon-

Kubuka pintu kamarku dan kurebahkan diriku di atas kasur. Pikiranku masih terbayang-bayang dengan apa yang kulihat tadi. Chanhee? Di Jepang? Kenapa bisa kebetulan seperti ini? Bagaimana bisa aku bertemu dengannya di Jepang juga? Kalau aku bertemu dengannya di Seoul tidak akan seaneh ini, tapi... Masa sampai ketemu di Jepang juga?

Ini adalah kali pertamaku melihatnya lagi setelah dua tahun yang lalu. Terakhir aku melihatnya adalah ketika di café, di mana aku membatalkan pernikahanku dengannya. Lalu setelah itu, aku tak pernah melihatnya lagi dan hingga akhirnya kami lost contact.

Jujur, ketika melihatnya... Entah mengapa aku merasa ada yang aneh pada diriku. Entah mengapa aku merasa senang sekali bisa melihatnya lagi dan... Jantungku berdetak lebih cepat. Apakah ini artinya aku masih memiliki rasa padanya...?