Chapter 11

227 20 1
                                    

-Keesokan paginya-

Chanhee terbangun ketika merasakan sinar matahari mulai menyinari kamarnya lewat celah jendela. Diliriknya jam kecil di samping tempat tidur, pukul sembilan pagi. 'Siang juga bangunku hari ini.' pikir Chanhee. Ia memalingkan wajahnya ke sekeliling kamar, seakan mengingat sesuatu. 'Ini di mana? Seperti bukan kamarku... Oh iya, ini apartemen Younghoon Hyung.'

Setelah puas memerhatikan seluruh isi kamar barunya, Chanhee pun perlahan mencoba bangkit dari tempat tidur dan menduduki kursi rodanya. Begitu ia membuka pintu kamar, tercium wangi harum makanan dari arah dapur. Langsung saja laki-laki manis itu mengikuti arah datangnya wangi tersebut. Sesampainya di dapur, dilihatnya Younghoon sudah bangun dan tengah memasak sesuatu.

Younghoon menoleh ketika menyadari kedatangan Chanhee. "Ah, kau sudah bangun rupanya. Bagaimana tidurmu semalam, nyenyak? Itu kamar barumu, selama kau tinggal di sini kau akan menempati kamar itu dan kamarku di sebelahnya jadi aku bisa datang secepatnya jika kau butuh sesuatu."

Chanhee mengangguk kecil dan tersenyum kecil mengisyaratkan terima kasih.

"Kau tunggu di meja makan saja. Sebentar lagi pancake-nya matang, oke?"

Chanhee kembali mengangguk dan mengikuti perintah Younghoon. Tak lama kemudian, Younghoon menyelesaikan pancake-nya dan menghidangkannya di atas meja makan, lengkap dengan topping dan dua gelas susu.

"Ayo kita makan, Chanhee! Kalau pancake-nya kurang, kau boleh ambil lagi sepuasnya, sebagai permintaan maafku atas yang tadi malam. Hehe." kata Younghoon sambil meringis.

Mereka mulai memakan sarapannya masing-masing. Karena keduanya tiba-tiba kehilangan bahan pembicaraan, Chanhee lah yang pertama berinisiatif memulai obrolan.

"Maaf ya Hyung, aku bangun kesiangan."

"Tak apa Chanhee. Aku tahu kau pasti kemarin lelah, kan? Aku mengerti, makanya sengaja tidak membangunkanmu." jawab Younghoon sambil tersenyum.

"Oh ya, barang-barangmu sudah kubereskan di kamar, bajumu juga sudah kumasukkan ke lemari."

Kali ini giliran Chanhee yang tersenyum. "Terima kasih."

"Sama-sama, Chanhee."

Kedua bola mata Chanhee tak sengaja menangkap kalender yang terpasang di dinding ruang makan. Hari Senin. Kenapa Younghoon tidak pergi kerja? Apa dia lupa?

"Hyung, kenapa kau tidak kerja? Ini kan hari Senin."

"Hahaha. Tidak, hari ini aku izin tidak masuk. Ini kan hari keduamu tinggal di sini, aku tidak ingin langsung meninggalkanmu sendiri. Lagipula kau juga terlihat capek sekali tadi ketika tidur, jadi kuputuskan hari ini lebih baik menemanimu dulu."

Chanhee langsung merasa bersalah. Jadi Younghoon tidak masuk kerja demi dia...?

"Maaf Hyung, aku tidak bermaksud membuatmu..."

Isyarat tangan Chanhee keburu disela Younghoon sebelum ia menyelesaikan kalimatnya. "Tidak, ini bukan salahmu, Chanhee! Aku memang sudah merencanakan untuk cuti hari ini sejak lama. Lagipula, kerjaanku sedang tidak banyak. Karyawanku bisa mengurusnya tanpa aku, lagipula itu kan perusahaanku, terserah aku mau masuk apa tidak. Hehehe." gurau Younghoon sambil tersenyum lebar.

"Tapi, itu kan karena aku juga. Pokoknya aku minta maaf ya, Hyung." desak Chanhee.

"Ya, ya. Baiklah, tidak apa Chanhee." jawab Younghoon. "Oh ya... Yang semalam itu..."

Chanhee menatap Younghoon datar. Ditunggunya kalimat Younghoon hingga selesai.

"Yang tadi malam itu, maafkan aku ya, Chanhee. Tidak usah dipikirkan lagi, aku hanya sedang emosi jadi sampai kelepasan berbicara seperti itu."

Bbangnyu - Our Destiny [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang