Satu minggu kemudian, apartemen Younghoon.
"Bagaimana rasa masakanku, Younghoon Hyung? Enak, kan?"
Sepasang pemuda tengah duduk berdampingan di meja makan menikmati makan malam mereka. Kim Younghoon tengah mencicipi masakan Chanhee sedangkan Chanhee sendiri dengan cermat memerhatikan ekspresi wajah Younghoon, menunggu komentar terhadap masakannya.
"Hmm... Enak sekali! Kau memang pintar memasak, Chanhee." puji Younghoon yang membuat Chanhee meringis senang.
"Aku sukaaa sekali masakanmu, sungguh. Tapi, aku lebih suka kau tentunya."
"Yaa! Kau ini ada-ada saja deh, Hyung."
"Aku serius, kok. Sini, buka mulutmu, aaa..."
Younghoon menyodorkan sepotong daging ke hadapan Chanhee, hendak menyuapinya. Chanhee sendiri tersipu malu menerima suapan dari Younghoon.
"Enak kan? Rasanya pas sekali, kau memang benar-benar sempurna, Chanhee."
"Haha... Terima kasih, Hyung."
Younghoon tersenyum sambil mengacak rambut Chanhee. Disekanya sudut bibir Chanhee yang sedikit belepotan saus dengan ibu jarinya. "Aku bahagiaaa sekali bisa seperti ini bersamamu. Andai saja kau bisa bersamaku dan memasak untukku selamanya."
"Aku juga, Hyung. Kenapa tidak? Aku bisa memasakkan makanan untukmu terus-terusan dan kita kan memang sedang bersama-sama."
"Kalau begitu, bisakah kau hidup bersamaku untuk selama-lamanya?"
Wajah Chanhee langsung merona merah mendengar ucapan Younghoon. Apalagi ditambah dengan tatapan lekat Younghoon pada dirinya ketika mengucapkan kalimat itu.
"Ma-maksudmu, Hyung...?"
"Kau pasti mengerti maksudku... Will you be mine forever, Choi Chanhee?"
Chanhee makin terkejut mendengar penuturan Younghoon. Sejenak ia tercengang dan kemudian menunduk, mengalihkan wajahnya dari tatapan Younghoon.
Melihat tidak ada respon dari Chanhee, Younghoon pun segera menggelengkan kepalanya.
"Maaf Chanhee, tadi... Aku... Sedikit lost control. Maaf, seharusnya aku tidak berkata seperti itu. Lupakan saja kata-kataku barusan..."
Keheningan menyelimuti keduanya selama beberapa detik, membiarkan keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Akhirnya Chanhee lah yang pertama memecah keheningan.
"Tidak... Kau tidak salah Hyung, tidak perlu minta maaf. Justru aku yang harusnya minta maaf... Maaf. Maaf karena... Aku... Aku tidak bisa..."
"Ya, ya. Tidak masalah, Chanhee. It's okay. Sudahlah, tidak usah dipikirkan lagi." potong Younghoon cepat.
Dari sudut matanya sekilas Chanhee dapat melihat kekecewaan di wajah Younghoon. Ia menghela nafas. "Aku hanya tidak tahu bagaimana perasaanku Hyung, hanya itu." Bisik Chanhee lirih, tetapi masih terdengar di telinga Younghoon.
Chanhee tidak munafik, sebenarnya ia sangat menyukai perhatian dan sikap Younghoon selama ini kepadanya, tapi entah kenapa hatinya masih terasa berat jika harus mengucapkan kata cinta untuk Younghoon. Terkadang ia merasa terbayangi oleh masa lalunya dan memilih untuk membiarkan semuanya mengalir begitu saja seperti sekarang ini, meski dia tahu Younghoon benar-benar sudah berubah dan menunjukkan kesungguhannya.
Younghoon mengembangkan senyum manisnya. Ia menarik Chanhee ke pelukannya. "Iya. Aku mengerti. Ini semua memang salahku. Andai saja aku tidak menyakitimu dulu... Maaf. Aku benar-benar menyesal. Jangan dipikiran lagi, ya? Aku sayang kau, Choi Chanhee. Saranghae."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bbangnyu - Our Destiny [Completed]
FanfictionPenyesalan seorang Kim Younghoon yang membatalkan pernikahannya bersama Choi Chanhee, seminggu sebelum pernikahan itu digelar. Casts : Kim Younghoon, Choi Chanhee, Lee Juyeon, Ji Changmin, Lee Sangyeon, Jacob Bae Pairing : Bbangnyu (Slight: Bbangky...