Younghoon pov
Aku masih shock ketika menyadari truk itu benar-benar kurang dari 5 cm lagi dari tubuhku. Untungnya aku sempat melompat mundur tepat sesaat sebelum truk itu menabrakku, itu pun aku melompat mundur karena refleks mendengar teriakan Chanhee yang membuatku menyadari kedatangan truk itu.
Eh? Apa? Teriakan Chanhee? Chanhee berteriak? Tapi, dia kan tidak bisa berbicara!
Aku yang menyadari hal itu segera bangun dan berlari menyeberangi jalan, menuju ke arah Chanhee. Oh tidak, dia tidak terlihat oleh pandanganku karena sekarang yang kulihat adalah kerumunan orang yang mengelilingi tempat Chanhee duduk tadi.
Aku menerobos kerumunan orang tersebut dan kulihat Chanhee terjerembab di tanah dan kursi rodanya tergeletak menimpa kakinya. Kudengar suara isak tangisnya dan sesekali menggumamkan namaku, "Younghoon Hyung... Hiks hiks..."
Aku terkejut mendengar suaranya. Chanhee... Dia berbicara...?
Aku segera tersadar dari lamunanku dan segera menghampiri Chanhee, memeluknya erat.
"Chanhee... Hei, aku di sini. Chanhee, tenanglah..."
Kulihat Chanhee membuka matanya yang basah oleh air mata dan menatap wajahku lama, perlahan tangan kanannya menyentuh pipiku lembut lalu senyum lemah terukir di bibir mungilnya.
"Younghoon Hyung... Syukurlah kau selamat..."
Kudengar Chanhee membisikkan kalimat itu dengan pelan sebelum akhirnya ia kehilangan kesadarannya di pelukanku.
End of Younghoon pov
***
Begitu menyadari tubuh Chanhee melemas di dalam pelukannya, Younghoon segera menggendong tubuh lemah itu dengan lembut dan membawanya masuk ke dalam mobil. Tak lupa dilipatnya kursi roda Chanhee dan memasukkannya ke bagasi mobil sebelum ia memacu mobilnya menuju apartemen.
Younghoon pov
Tak sampai 20 menit, aku sampai di apartemen. Setelah memarkir mobil di basement, dengan perlahan kuraih Chanhee yang masih pingsan dan menggendongnya ala bridal style dengan hati-hati menuju unit apartemenku.
'Chanhee, sadarlah...' bisikku dalam hati.
Sambil menunggu lift menuju lantai apartemenku, kuperhatikan wajah laki-laki cantik yang ada di gendonganku ini. Cantik dan manis, kalimat itulah yang selalu terlintas di pikiranku setiap kali aku melihat wajahnya.
Begitu lift yang kami tumpangi berhenti di lantai apartemenku, aku segera keluar dari lift dan membuka pintu. Kubuka pintu kamar Chanhee dan perlahan kuletakkan tubuh Chanhee di tempat tidurnya.
Aku menyelimutinya dan duduk di pinggir tempat tidurnya.
'Chanhee, apakah benar yang kudengar tadi? Suaramu memanggil namaku? Bukannya selama ini kau bisu Chanhee?' batinku.
Kuelus pipinya perlahan dan kucium keningnya.
'Jika benar tadi kau memanggilku, itu artinya kau sudah bisa kembali berbicara? Benarkah? Kau pasti bisa berbicara lagi kan, Chanhee? Kumohon, berbicaralah lagi...'
Kutatap wajahnya yang damai. Cantik, manis. Bahkan perempuan pun kalah. Aku tidak bisa berbohong dengan mengatakan tidak memiliki perasaan apapun padanya, karena hanya dengan melihat wajahnya sekilas saja aku tahu bahwa hidupku hanya ada bersamanya dan bagaimanapun juga aku harus menjaganya dan tidak boleh melakukan kesalahan yang sama. Jika aku menyakiti Chanhee lagi, bukan hanya Sangyeon Hyung, Juyeon, dan keluarganya yang akan menghabisiku – sepertinya aku juga akan menghabisi diriku sendiri jika itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bbangnyu - Our Destiny [Completed]
FanfictionPenyesalan seorang Kim Younghoon yang membatalkan pernikahannya bersama Choi Chanhee, seminggu sebelum pernikahan itu digelar. Casts : Kim Younghoon, Choi Chanhee, Lee Juyeon, Ji Changmin, Lee Sangyeon, Jacob Bae Pairing : Bbangnyu (Slight: Bbangky...