Byanel cengengesan di atas ranjangnya. Mendapat kabar bahwa Tondi akan datang, maka ia segera meluncur ke kamar mandi.
Di sisi lain, Tondi sibuk memanaskan ucup. Motor vespa itu tampak lebih berkilau dari sebelumnya.
Ngomong-ngomong, hari ini Tondi juga tidak ada kelas. Dari pada berdiam diri di rumah, ia lebih memilih untuk pergi ke Bandung menemui cowok manis berstatus adik sepupu itu.
Helm sudah terpasang, Tondi segera menutup gerbang dan menaiki vespanya meninggalkan halaman rumah.
Selama di perjalanan, Tondi sedikit kehilangan fokus. Mendadak ia memikirkan cibiran di fakultasnya yang diam-diam sampai ke telinga. Ia tak peduli jika dirinya yang dijadikan bahan topik, tapi karena ini Byanel, Tondi tak terima. Dan sebagian anak-anak teknik terutama teman-teman Reya, mereka sangat membenci rumor itu. Bukannya mereka homophobia. Fyi, Tondi itu most wanted kampus.
Dan Tondi khawatir, takut Byanel sedih jikalau mendengar cibiran itu.
__________
Kota Bandung pagi ini tampak cerah dan sibuk, langitnya biru, awannya seputih kapas.
Jl. Asia Afrika jadi saksi bisu kedua anak adam yang kini tengah berboncengan mengendarai vespanya.
Tondi melihat pantulan spion yang menunjukan raut riang Byanel, cowok manis itu mengulas senyuman tipis namun kedua netranya berbinar.
"Mau kemana nih kita?" Tanyanya.
Sementara itu Tondi sibuk mengendarai motor. "bebas, maunya kemana?"
"Jatinangor aja, udah lama gak ke sana."
"Nangor daerah Sumedang bukan?"
"Iya bro."
"Siap!"
Niat awal hanya ingin main di rumah, pada akhirnya memilih jalan-jalan juga. Mumpung free, katanya. Sekalian healing dari penatnya dunia perkuliahan.
Di sepanjang perjalanan, Byanel tak banyak mengobrol. Dia cenderung menikmati suasana kota. Sampai vespa mereka berhenti di traffic buah batu, matahari bergerak ke atas dan sinarnya semakin terik.
Di balik helmnya, Tondi kepanasan. Namun saat tak sengaja melihat pantulan kaca spion lagi, ia melihat Byanel jauh lebih kepanasan dengan helm bogo serta poninya yang memanjang nyaris menutupi mata. Terlebih lagi, Byanel memakai hoodie hitam.
Pipi gembil itu bersemu merah, kelopak matanya menyipit. Tanpa sadar Tondi tersenyum, lalu mendaratkan telapak tangannya di atas lutut berbalut celana jeans Byanel, mengusap-usap lembut lutut itu berharap rasa panas dari sinar matahari berkurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Huge Mood - Minsung ✓
Fanfictionjarak kita jauh, tapi kupu-kupunya nyampe ke Bandung. [ minho x jisung, lokal!au ] ©jjemonads, 2021. all right reserved.