27.

1.2K 111 24
                                    

Tw // NSFW

××

Sore ini langitnya mendung, mungkin dapat ditebak sebentar lagi hujan turun.

Tapi itu bukan jadi penghalang bagi kedua anak adam yang kini tengah berboncengan membelah jalanan kota yang ramai. Rasanya semua rindu yang dipendam keduanya, terbayar lunas sekarang.

"Selama gua gak ada, lo ngapain aja?" tanya Tondi.

"Hah?" Byanel mendekatkan telinganya lebih dekat dengan Tondi di depan.

"Budeg!"

Byanel berdecak sebal, "sembarangan bangsat."

"Heh, bahasanya."

"Terus tadi nanya naon atuh? Gak kedengeran."

"Kangen gak sama gua?"

"Gak lah, ngapain kangen."

"Malem ini gua nginep di Bandung."

"Serius?!"

Tondi terkekeh meresponnya, tepat setelah itu hujan turun.

"Hujan!" pekik Byanel.

"Mau neduh dulu?"

"Gak usah, gas aja kita hujan-hujanan. Kalau bisa, sekalian keliling Bandung."

Mendengar ajakan Byanel, Tondi menyetujuinya.

"Kalau dinginmah peluk aja."

Detik berikutnya Tondi terkesiap saat Byanel tanpa ragu melingkarkan tangan di perutnya, memeluknya erat.

Hujan turun tidak begitu deras, tapi anginnya cukup membuat tubuh menggigil. Langitnya gelap, dan suara rintikan hujan membuat mereka susah untuk mengobrol lebih banyak.

Tondi membawa motornya memasuki kawasan daerah buah batu, dan di situlah ia memelankan gasnya. Hujan setidaknya tak terlalu membasahi mereka, karena di kanan kiri terdapat pohon rindang.

"Engkau menyusuri~ jalan bersamanya~"

Tondi menoleh sekilas ke belakang, Byanel bernyanyi dengan suara merdunya. Sangat jarang, biasanya cowok manis itu nyanyi sesuka hati dengan suara sumbang yang dibuat-buat.

"Dikala dinginnya~"

"Senja/senja!" Teriak keduanya bersamaan, setelah itu mereka tertawa.

"Hanya berduaan, tanpa tau tujuan~ bahkan tidak mau tau~" Tondi melanjutkan.

Membuat Byanel berseru girang.

"Namun sudah saatnya untuk pulang~ tak ingin kau akhiri, hari itu~"

"Wah, suara lo enak banget, Bang!" seru Byanel, lantas Tondi tertawa renyah.

"Lo mau jadi milea gak? Biar gua yang jadi dilannya."

Byanel terkikik geli, "hujan-hujanan sambil peluk, kita udah kayak mereka sekarang."

Huge Mood - Minsung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang