Jisung terdiam sambil memandangi kertas ujian yang tadi di bagikan.
90
Nilai yang bagus di mata semua orang tapi tidak bagi seorang Jisung.
Pasti pulang nanti Jisung akan di hukum dari para hyungnya.Dia menghembuskan napas lelah, lalu berjalan memasuki rumah,disana sedang ada para hyungnya berkumpul.
"Jisung~ah,berapa hasil ulangan mu bukanya hari ini di bagikan?" Tanya Chele. Membuat pandangan para hyungnya mengarah kepadanya.
"Ayo cepat katakan!" Bentak Mark, Jisung masih diam tanpa mau menunjukkan hasil ulangan nya.
"Yak! Jisung kau tuli!" Bentak Haechan yang geram pun langsung membuka paksa tas yang ada di punggung Jisung.
"Yak! Nilai apa ini! Kau tidak belajar?! Hah!" Desis Haechan yang sudah mendapatkan kertas hasil ulangan Jisung.
"Aku sudah belajar hyung,"cicit Jisung.
Plak!
"Belajar! Nilai kaya gini?!"cetus Mark dengan nada tinggi. Memang para hyung Jisung selalu mendapat nilai sempurna dalam semua mata pelajaran. Tidak seperti dirinya.
"Tetapi aku sudah berusaha hyung,"
Mark menatap Jisung dengan sinis"Berusaha? Apanya yang berusaha?!"
"Contoh lah Chenle dia selalu mendapat nilai sempurna dalam semua mata pelajaran, sedang kan kau tidak ada yang sempurna!"kata Mark dengan sinisnya.
Hal itu mampu membuat hati Park Jisung retak, kenapa dia tidak bisa seperti yang lain.
Mark merapikan pakaiannya"Nanti malam jam tuju temui aku di ruang kerja," setelah mengatakan itu Mark langsung pergi.
Hal itu yang membuat Jisung menengang,oh tidak dia akan terkena hukuman.
💚💚💚
"Jisung!" Panggil Mark dengan nada tinggi.
"Apakah benar kau sudah belajar?"
"Benar hyung aku sudah belajar,"
Ctak!
Sebuah rotan langsung menyentuh kulit punggung Jisung.
"Bohong?!"
"Kemarin kau mainkan dengan teman-teman tidak jelas mu itu,"
Jisung yang terduduk di lantai mengepal andai hyungnya tau bahwa dia tidak punya seorang teman satu pun.
"Tidak hyung,"
Ctak!
Lagi-lagi rotan menganai tubuh Jisung.
"Bohong lagi?"
"Dasar tukang bohong!"
"Sepertinya aku harus menghukum mu agar kau tidak berbohong,"
Mark melemparkan tubuh Jisung ketembok lalu mencekik leher Jisung.
Jisung yang merasa lehernya di cekik oleh Mark,dia berusaha untuk melepaskan cekikikan tangan Mark yang berada di lehernya.
"H-yung-hosh-hosh,"
Mark melepaskan cekikikan tangan nya dari leher Jisung.
"Itu belum seberapa,"
Setelah mengucapkan itu Mark menggeret Jisung kekamar nya lalu menguncinya.
"Kau harus bisa menyelesaikan soal ulangan itu dengan benar baru kau boleh keluar," Tegas Mark. Jisung hanya mengangguk pasrah.
💚💚💚
Min 5 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Hyung ✔️
FanfictionIni adalah kisah singakat Jisung dengan ke-enam Hyung,dimana luka dan tangisan beradu menjadi satu. Kepo! Ayo baca! ⚠️ Warning ⚠️ •plagiat! Silahkan menyingkir •Jika ada kesamaan itu cuman kebetulan semata!