Jangan lupa untuk Vote dan spam komen 🐰
Jisung menatap taman rumah sakit dengan bosan tidak ada yang menjenguknya kecuali Wiwin dan Yayang mereka berdua yang selalu datang menjenguknya.
Tapi sekarang Wiwin sedang sibuk berkerja jadi dari tadi pagi Wiwin tidak menjenguknya,begitu pun Yayang pagi ini tidak menjenguknya.
"Hyung!"
Suara itu seperti tidak asing di telinga Jisung, Chenle kenapa bisa dia diruma sakit. Ah, Jisung rasa dirinya lupa bahwa Chenle memang berada di rumah sakit.
Jisung dari kejauhan bisa melihat jelas raut senang di wajah Chenle. Jujur Jisung juga mau di perlakukan seperti itu. Jisung tidak naif jujur dia iri.
"Hyung tolong ambilkan bunga berwarna merah yang di sana!" Suruh Chenle.
"Dasar kau kurang ajar berani menyuruh hyung mu mengambil kan bunga!" Kata Haechan pura-pura memarahi Jisung.
"Aaaaa! Hyung aku mohon,"kata Chenle sambil mengeluarkan jurus aegyonya yang sangat kiyowo.
"Yasudah kau tunggu sini, hyung akan mengambilkannya untuk mu,"
Jisung dapat melihat Haechan berjalan semakin mendekat kearah,letak bunga berwarna merah itu tepat di depan Jisung.
"Hyung aku merindukan mu...."
Tapi Haechan masih tidak menyadari bahwa Jisung berada di belakangnya.
Setelah mengambil bunga Haechan bergegas menghampiri Chenle.
"Nih bunganya ambil,"
"Goumawoo hyung yang paling kiyowo,"puji Chenle Haechan memutarkan bola matanya malas.
"Chenle ya, sehat-sehat terus ya hyung tidak mau melihat mu terluka lagi,paham,"ujar Haechan sambil mengelus rambut Chenle.
"Chenle kau juga harus sembuh dari kanker itu,"
Sedangkan Chenle terdiam, pikirannya langsung melayang ke Jisung. Apakah dia baik-baik saja. Tapi langsung dia hiraukan.
"Aish kenapa aku memikirkan anak sialan itu" batin Chenle kesal.
💚💚💚
Selasa 26 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Hyung ✔️
FanfictionIni adalah kisah singakat Jisung dengan ke-enam Hyung,dimana luka dan tangisan beradu menjadi satu. Kepo! Ayo baca! ⚠️ Warning ⚠️ •plagiat! Silahkan menyingkir •Jika ada kesamaan itu cuman kebetulan semata!