12. Perhatian Hyung

2.6K 200 2
                                    

Jeno memukul gembok tersebut menggunakan batu dan gembok itu langsung terbuka.

"Jisu–"panggilan Haechan terhenti ketika melihat tubuh Jisung yang penuh lebam. Perasaan kemarin Haechan melihat tubuh Jisung tidak separah ini.

"Astaga suhu badannya dingin apakah kita harus memanggil Wiwin hyung?" Panik Jaemin.

"Ayo cepat panggil Wiwin hyung Jeno," suruh Haechan. Jeno langsung mengambil ponselnya di dalam saku.

"Jeno ada apa?"

"Jisung dia"

"Ada apa dengan Jisung?!"

"Dia pingsan"

"Baiklah aku akan segera kesana"

Jeno akhirnya menghela napas lega"Tapi bagaimana kita menjelaskan dengan Mark hyung?"

"Persetanan dengan Mark hyung itu tidak penting yang penting sekarang adalah kondisi Jisung,"kata Haechan.

💚💚💚

"Bagaimana Jisung bisa seperti ini?" Tanya Wiwin saat usai memeriksa Jisung.

"Dia di pukuli oleh Mark hyung,"cicit Haechan.

"APA DI PUKUL?!"Kaget Wiwin.

"Kenapa bisa? Apakah masih dengan alasan yang sama saat berapa tahun silam?" Tanya Wiwin. Dirinya juga bingung kenapa si Mark itu masih saja menyimpan dendam.

"Hyung tau?"

"Aku bahkan yang menangani kedua orang tua mu,"

"Bagaimana keadaan Jisung?" Tanya Jeno.

"Ah.... Jisung dia hanya kelelahan dan juga maghnya kambuh,"

Jaemin menatap Wiwin yang rada gugup"Hyung kenapa kau gugup?"

Wiwin tersenyum canggung"Tidak aku hanya canggung saja karena kita sudah sangat lama tidak berkumpul,"

Wiwin berbohong padahal sejak tadi dia memikirkan kondisi Jisung yang semakin memburuk akibat tumor otak.

"Benar juga,kita sudah lama tidak berkumpul seperti ini,emm... Bagaimana keadaan Jaehyun hyung?" Tanya Haechan.

Jaehyun adalah hyung Wiwin,dan berarti Jaehyun adalah sepupu Haechan.

"Dia baik hanya saja dia lagi sibuk ngurusin rumah sakit,"

"Aish orang itu selalu saja sibuk,"dumel Jaemin. Dia memang dekat dengan Jaehyun.

💚💚💚

Jisung mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya"Akh!" Ringis Jisung.

"Jisung kau sudah sadar?" Tanya Jeno yang sejak tadi menunggu Jisung sadar. Sedangkan Jaemin dan Haechan sudah tidur lebih dahulu.

"Hyung kau belum tidur?"

"Hyung hanya menunggu kau bangun,apa kau ada yang sakit? Hm? Katakan pada hyung?" Tanya Jeno sambil mengusap rambut Jisung dengan lembut.

Jika Jisung sedang bermimpi jangan bangunkan dia, karena ini adalah mimpi terindah yang pernah ia alami.

"Jisung,"panggil Jeno karena melihat Jisung yang melamun.

"Apa ada yang sakit? Katakan biar hyung telepon Wiwin hyung agar kesini,"

"Tidak hyung aku hanya ingin tidur lagi,"

"Yasudah kau tidur saja,"Kata Jeno yang masih setia mengelus rambut Jisung. Tanpa di sadari sebenarnya

💚💚💚

Sab 2 Oktober 2021

Dear Hyung ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang