Winwin merasa senang karena Jisung sudah siuman walaupun keadaannya belum stabil.
"Hyung, apakah para hyungku tidak menjengukku sampai sekarang?" Tanya Jisung.
Winwin yang merasa jengkel karena Jisung terus menanyakan hal itu terus-menerus.
"Jisung kenapa kau peduli kepada mereka? Padahal mereka tak memperdulikan mu?"
"Mereka tetap hyungku,"
Jisung mengeram kecil, kepalanya terasa sakit bagaikan di tusuk seribu jarum.
"Jisung! Kau kenapa?!"
"Hyung, kepala ku sakit sekali,"
Jisung tersenyum lirih lalu mengegam tangan Winwin"Hyung malam ini, adalah malam ulang tahunku,"
"Permintaan ku masih sama hyung,"
Winwin menatap pria itu dengan tatapan sendu."Hyung mohon jangan tutup matamu,"
"Tidak hyung aku mengantuk,"mata Jisung saat ini benar-benar sangat berat.
"Hyung jika aku pergi tolong sampaikan kepada mereka, sampai detik ini aku masih menyangi mereka,"
Perlahan-lahan mata Jisung tertutup, Winwin yang melihat itu pun tak kuasa meneteskan air matanya.
"Anak baik tidur yang nyenyak ya,"
💚💚💚
Park Ji-Sung
2004-2021
Winwin menatap nisan itu dengan sendu, bahkan di hari kematian Jisung saja. Para hyungnya itu tidak hadir.
"Jisung,aku bimbang apakah aku harus memberi tahu hyungmu atau tidak?"
Yangyang menatap Winwin. "Hyung kau tidak boleh egois mereka tetap hyung Jisung,jadi kau harus memberi tahunya."
"Tapi apakah mereka akan mempercayainya bahwa orang yang mereka benci selama ini telah meninggal untuk selamanya?"
💚💚💚
Sabtu 30 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Hyung ✔️
FanfictionIni adalah kisah singakat Jisung dengan ke-enam Hyung,dimana luka dan tangisan beradu menjadi satu. Kepo! Ayo baca! ⚠️ Warning ⚠️ •plagiat! Silahkan menyingkir •Jika ada kesamaan itu cuman kebetulan semata!