Marah

4.6K 347 80
                                    

Saat ini Azifa, Ayrin dan Ikbal sedang berada di taman, mereka hanya duduk diam di dalam mobil.

"Pengen nangis tapi ga bisa" lirih Azifa.

"Gue kesel, bisa-bisanya Mereka...Aisshh jancokk!" Umpat Azifa.

"Astaghfirullah ni mulut ga bisa di filter, kasian anak gue dari rahim udah denger mama nya ngomong kasar" Azifa berbicara pada dirinya sendiri.

"Lo nya ada-ada aja, ngapain kita lari coba? Kita kan ga salah?" Ucap Ayrin.

"Ya.. gu-gue sengaja, pokoknya gue masih kesal sama Aldzi! Dia mah enak pelukan lah gue cuma bisa diem dirumah sama ni anak" lirih Azifa.

"Dia bisa kuliah, bisa main diluar, bisa ketemu teman baru, sedangkan gue ga bisa Ayrinnn, gue iri hikss" tangis Azifa mulai pecah.

Ayrin langsung memeluk tubuh Azifa lalu memberi ketenangan.

"Gue ngerti perasaan lo Fa" ujar Ayrin sembari mengusap lembut punggung Azifa.

"Fa, mending lo pulang aja, bicara baik-baik sama Aldzi, kalo lo lari kek gini yang ada masalah ga akan kelar, yang ada malah nambah masalah" timpal Ikbal.

"Iya bener Fa, lo selesain masalah rumah tangga lo secara baik-baik" ucap Ayrin.

Azifa mengangguk mengiyakan.
Setelah beberapa menit menempuh perjalanan Ikbal dan Ayrin mengantar Azifa pulang kerumah.

Azifa memasuki rumah dalam keadaan yang kasut, Aldzi yang duduk di ruang tamu langsung menghampiri Azifa.

"Azifa" gumam Aldzi sembari berjalan ke arah Azifa.

"Udah, gue capek, gue lagi ga mood liat muka lo" lirih Azifa lalu pergi menuju kamar.

"Kenapa kamu manggil lo gue?" Tanya Aldzi sembari menyusul Azifa.

Azifa memutar kedua bola matanya malas.

"Kenapa? Ga boleh?" Sinis Azifa.

"anjing! Selama ini gue udah sabar ngadapin sikap lo!"

"Lo bisa ngapain aja Al, lo bisa kuliah, bisa ketemu temen baru, bisa jalan-jalan, bisa bebas kemana aja, bahkan lo bisa ketemu mantan lo itu! Sampe pelukan segala" seketika emosi Azifa meledak.

Aldzi hanya terdiam mematung mendengarkan perkataan Azifa.

"Masa lalu ya masa lalu, kalo itu gue bisa terima, yang ga bisa gue terima adalah lo masih berhubungam sama dia!"

"Emang bener banyak yang bilang, godaan pria adalah wanita sedangkan godaan wanita adalah harta tahta!"

"Elo malah enak ngelakuin ini itu tanpa memikirkan keadaan gue!, jangan cuma lo aja yang minta dimengerti! Gue juga! Gue istri lo! Istri yang sedang mengandung anak lo!"

"Elo ga pernah ada di posisi gue makanya lo ga ngerti! Gue capek"

Aldzi langsung memeluk erat tubuh Azifa, dan Azifa mulai menangis dengan terisak.

"Iya aku salah, maafin aku Fa, maaf" lirih Aldzi.

"Maaff, ga pernah ngertiin kamu"

"Aku minta maaf" Aldzi langsung terduduk di kaki Azifa.

"Kamu boleh marah, kamu boleh kesal! Ayo pukul aku!"

"Maafin akuuu" Aldzi memohon dengan berlutut di hadapan Azifa.

"Beridiri, ngapain berlutut gitu?" Ucap Azifa.

"Maaf" lirih Aldzi.

"Hm" ucap Azifa lalu pergi ke ranjang untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

Aldzi & Azifa 2 | Nikah kuliah (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang