10. Flashback 2

135 25 13
                                    

Setelah Jimin berhasil memberikan obat kepada Namjoon, ia juga tidak sabar melihat hasil dari obat yang ia racik "semoga ini bisa menyembuhkan mu" batin Jimin berharap.

Beberapa detik kemudian, Jimin melihat Namjoon semakin melemah "bagaimana ini?" Jimin panik ia terus mengguncang tubuh Namjoon berharap hal buruk tidak terjadi.

Ternyata dosis obat yang Jimin buat terlalu besar, dan tubuh Namjoon tidak mampu menahannya hingga akhirnya Namjoon jatuh tak sadarkan diri.

Jimin dan kecemasannya segera memeriksa urat nadi Namjoon dan memastikan apakah dia masih hidup atau sebaliknya. Jimin berharap Namjoon hanya pingsan saja.

"Semoga tidak terjadi apa apa" batinnya.

Di landa panik, Jimin berfikir "bagaimana jika polisi datang dan menemui Namjoon dengan keadaan seperti ini? Bisa bisanya aku yang menjadi tersangka" lirihnya panik.

Jimin segera mencari solusi untuk mengatasi hal ini, setelah 10 menit ia memikirkannya akhirnya Jimin teringat dengan temannya seorang seniman terkenal, temannya bisa membuat kan topeng manusia yang sangat sempurna "iyaaa, aku butuh Yoongi sekarang" ucapnya yakin.

Segera mungkin Jimin menggerogoti ponsel yang ada di sakunya.

Hal yang ia lakukan sekarang adalah untuk berantisipasi dari polisi, agar dirinya tidak di duga sebagai tersangka, dengan menyamar sebagai Namjoon.

Setelah ia menghubungi temannya bernama Yoongi, ia juga segera mengirim beberapa foto wajah Namjoon kepada Yoongi sebagai objek. Pembuatan topeng akan membutuhkan waktu selama 3 hari, Jimin meminta kepada Yoongi untuk segera di selesaikan dalam waktu 1 hari dan Jimin akan memberikan bayaran yang mahal, karena di hari kedua/ ketiga mayat gadis gadis itu sudah mulai membusuk dan akan cepat di ketahui oleh warga. Yoongi mengatakan 1 hari terlalu singkat mana mungkin ia dapat menyelesaikannya, Yoongi meminta tambahan waktu 1 hari lagi yang artinya Jimin harus menunggu 2 hari. Awalnya Jimin bersikeras meminta Yoongi untuk segera menyelesaikannya dalam waktu sehari dan Yoongi tidak menyanggupinya, akhirnya Jimin mengiyakan dua hari, tapi harus pasti dua hari jangan sampai lebih dari itu, Jimin sempat mengancam ingin membunuh Yoongi ketika Yoongi tidak menepati ucapannya.

Sore harinya, Jimin masih memikirkan cara lain, ia tidak yakin dengan rencana menyamar itu akan berhasil.

"Apa lagi yabg harus aku lakukan?" Jimin melihat ruangan yang menuju terowongannya.

"Ruangan yang cukup besar, apa sebaiknya aku buatkan dinding lagi?"

Jimin mulai berjalan kearah ruangan itu sembari memikirkan secara matang.

"Iya, sebaiknya aku buat dinding baru"

Ia segera bergegas untuk membeli bahan untuk membuat dinding.

Malam harinya, Jimin lembur dengan semen dan bata yabg sudah ia racik, ia berusaha menyelesaikannya dengan waktu semalam. Ditahannya rasa ngantuk dan lapar, ini demi keselamatannya. Pikir Jimin.

Pagi hari, Jimin masih berhadapan dengan dinding yang baru setengah ia buat, ia tidak berputus asa, matanya memerah dan rambut beracakan. Tekadnya adalah untuk menyelesaikan dinding ini hari itu juga.

Setelah jam menunjukkan pukul 12:15 Akhirnya semuanya beres, Jimin beralih melihat ketiga mayat gadis itu hendak membusuk, sehingga ia terpikirkan dengan Larutan formalin yang ia buat "sebaiknya aku berikan formalin agar bisa menghambat proses pembusukan" ucapnya cemas.

Ia segera berlari ke terowongannya yang tak lain adalah labolatorium pribadinya.

Ia segera berlari ke terowongannya yang tak lain adalah labolatorium pribadinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KASTIL TUA (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang