06 Namjoon?

132 24 9
                                    

...

"Berikan kameramu, biar aku yang masuk" jawab Jungkook sambil berjalan kearah yn untuk meminta kameranya.

Yn mengangguk sambil mengantarkan kamera itu kepada Jungkook, setelah kamera itu telah beralih ke tangan Jungkook, Jungkook dengan seribu kesiapannya masuk kedalam terowongan kecil itu sembari mengamati.

30 menit berlalu.

Yn masih setia menunggu Jungkook di depan terowongan, kini hatinya diselimuti rasa gelisah melihat Jungkook yang tak kunjung kembali.

"Kenapa dia lama sekali?" Batin yn mulai cemas.

Karena kepanikannya kini mulai membara, yn segera masuk untuk memastikan apakah kekasihnya sedang baik baik saja atau sebaliknya.

Baru saja ia melangkah kan kakinya, tiba-tiba terdengar suara pria dari belakangnya berteriak.

"Jangan masuk ke dalam!" Teriak pria itu seketika membuat yn terkejut lalu berbalik badan.

Betapa terkejutnya lagi ia, ketika melihat pria yang berteriak itu, yang ternyata adalah;

"Seonsaengnim Namjoon-ah!" Ucap yn sembari Terkejut.

Iya, pria itu adalah Namjoon, Namjoon nampak babak belur, seluruh tubuhnya di penuhi oleh bercak merah yang tak lain adalah darahnya sendiri. Sedangkan Namjoon yang pertama kali mereka temui tidak terdapat luka sama sekali.

Seketika yn membulatkan matanya dan mulai berfikir.

"Terus siapa yang dibawa oleh Taehyung?" Batin yn semakin bingung.

Pria yang ia sebut Namjoon itu mulai mendekatinya sambil menggelengkan kepalanya.

"Ku mohon jangan masuk ke dalam!" Ucapnya memohon.

"Didalam sangat bahaya, pembunuh itu ada di sana" lirih Namjoon lagi dan tubuhnya juga mulai melemah.

Mendengarkan hal itu, yn seketika mengingat Jungkook yang dari tadi tidak kunjung keluar, dengan perasaan yang sangat cemas yn pun Berteriak keras.

"JUNGKOOOOOOOOOOOOOKKKKKKKKKSSHIIIIIIIIII"

"YAAAAKKKKKKKKK JUNGKOOOKKKKKKKKKSHIIIIIII KELUAAAAARRRLAAHH!"

Yn berteriak dengan sekeras mungkin dan ia tidak mendengar respon dari dalam, kemudian ia memutuskan untuk kembali berteriak.

"CHAAAAAAAAAGIIIIIIIYAAAAAAAAAAAAAAA KELUAAAARLAAAAHHHH DISANAAA BAHAYAAAAA!!"

akhirnya teriakan yn yang ketiga kalinya membuahkan hasil, Jungkook kembali keluar dengan tenang, menentengkan kamera di tangan kanannya sembari tersenyum dari kejauhan.

"AKUUUUUUUU DAPAAATT BUKTINYA!" balas Jungkook berteriak dari dalam.

Yn seketika merasa lega, mendengar suara Jungkook yang terdengar baik-baik saja.

"Syukurlah dia baik-baik saja!" Rasa cemasnya kini pun mereda.

Yn berbalik badan kembali beralih kepada Namjoon yang sedang berbaring lemah di lantai, dan kembali panik.

"Seonsaengnim Namjoon-ah!" Ucapnya panik sambil berlari menghampirinya.

Dan kini Namjoon telah berada di pangkuan yn, yn menggenggam erat tangan Namjoon sembari memberikan semangat dalam melawan rasa sakitnya.

"Seonsaengnim ... Semangat lah, sebentar lagi kami akan membawamu Kerumah sakit!" Ucap yn sembari menguatkannya.

Namjoon tidak merespon ucapannya, ia justru beralih membicarakan tentang misi mereka, dengan lemas ia berusaha memberi tahu yn, nafasnya juga nampak tidak stabil.

"Yn-ah, p-pembu-nuh-nya a-ada-lah . . ." Lirih namjoon terputus-putus dan seseorang tiba tiba memotongnya.

"Orang ini!" Seru Jungkook sambil menunjukkan hasil yang ia potret.

Yn seketika menoleh kekamera itu, lagi-lagi yn di buat Terkejut, ternyata pembunuhnya adalah sahabatnya sendiri.

"Jimin?" Lirih yn terkejut.

Namjoon yang belum sempat menyebutkan nama itu tiba tiba ia terkejut. "Dari mana dia tau?" Batin namjoon. Tentu saja Namjoon tidak dapat melihat kehadiran Jungkook, ia hendak menanyakan yn akan hal itu namun dirinya sudah tidak sanggup untuk membuka suaranya.

Ternyata Jimin adalah sahabat yn ketika kuliah, keduanya sama sama mengambil di bidang hukum ketika itu, bahkan yn dan Jimin sempat saling menaruh hati, yang akhirnya Hoseok mantan tunangan yn lebih duluan mengambil alih cinta mereka hingga saat ini keduanya tidak lagi berkomunikasi. Sungguh tidak di sangka, sahabatnya sendiri terlibat dalam kasus ini.

Masih di topik yn yang mengenali pembunuh itu, Jungkook seketika terkejut.

"Apa kau mengenalinya?" Tanya Jungkook bingung.

"Dia sahabat ku" jawab yn yang seperti tak tega mengakuinya.

"Kita tidak punya waktu lagi, kita harus segera membawa seonsaengnim Namjoon Kerumah sakit" ucap yn kepada Jungkook dengan cemas.

Jungkook tentu saja terkejut, Namjoon saja tidak dapat melihat kehadirannya, bagaimana jika namjoon sadar bahwa yn sedang bersama dengan mahluk halus?. Hal itu membuat Jungkook panik. Tetapi ia tidak ingin yn menyadari paniknya.

Jungkook berfikir, jika ia menolaknya tentu saja akan membuat yn marah, lagi pula Jungkook juga tidak memiliki alasan mengapa ia menolaknya. Jungkook seakan memakan simalakama, ia tidak punya pilihan lain, dengan keterpaksaan ia meng-iakan perintah wanita yang dicintainya.

Jungkook dengan segera membopong tubuh Namjoon yang berat itu.

Namjoon yang masih dalam keadaan setengah sadar menyaksikan hal itu, tentu saja ia bingung dan panik, melihat dirinya Seperti ada yang Membopong tubuhnya namun tidak terlihat sama sekali siapa yang ada di dekatnya itu.

"Ya Tuhan, Siapa yang membopong ku ini?" Namjoon merengek takut dalam hati, karena tubuhnya yang lemah ia tidak bisa apa apa selain diam dan menahan takut.

Sedangkan yn tidak sadar akan batin keduanya, jungkook panik melihat Namjoon yang nampak ketakutan itu. Sedangkan Namjoon panik melihat dirinya yang seakan terbang sendirinya.

"Aiiiisshhhhhh kasian sekali pria malang ini" ucap Jungkook menatap Namjoon kasian.

Namjoon hanya bisa berdoa di dalam batin layaknya Taehyung berdoa ketika itu.

Bersambung...











KASTIL TUA (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang