{nikahmuda-4}

25.8K 1.5K 6
                                    

Assalamualaikum

Hai again lagi dengan Syifa dan Tama.

Tinggalin jejak kalian ya

Happy reading all.

****

Malam ini adalah malam dimana syifa akan melihat calon suaminya kelak, dan ini syifa sudah siap dengan pakaian yang diberikan bundanya untuk acara lamaran kata sang bunda.

Dengan muka datarnya Syifa menatap dirinya di cermin, lamaran, oh tidak ketika mendengar ucapan dari sang bunda Syifa rasanya ingin pingsan, nikah muda tidak ada di dalam list hidupnya, tapi apa lah daya Syifa selalu kalah dengan semua keinginan keluarganya.

Ceklek

"Sayang sudah siap. ayo turun, sudah ditunggu kamu" ujar asyah pada syifa.

"Hutff...bissmillah" gumam syifa yang masih didengar asyah.

"Sayang, gak papa kamu bisa. semoga pilihan kamu tepat, bunda selalu mendo'akan kamu yang terbaik" tutur asyah tersenyum hangat pada syifa.

"Iya bun, maksih do'anya" balas syifa membalas senyum sang bunda.

"ya udah kita turun yuk, liat calon kamu ganteng banget" goda asyah yang membuat syifa mendelik tak suka.

"Apaan sih bun, paling biasa aja" ucap syifa kesal seraya keluar kamar dengan menggandeng tangan asyah. asyah terkekeh melihat putrinya itu kesal, Lucu sekali pikirnya.

Tap..tap

Suara derap langkah syifa dan asyah mengalihkan pandangan mereka semua yang berada di ruang tamu kepada syifa dan asyah.

tama yang juga ikut melihat seketika terperangah dengan kecantikan yang dimiliki Syifa.

tia yang menyadari anaknya yang terbengong pun menyenggol lengan tama pelan sehingga membuat tama tersadar dengan kelakuannya sendiri, tia dan wahyu melihat itu pun terkekeh kecil.

"Assalamualaikum" salam syifa dan asyah sembari tersenyum manis pada mereka semua.

"Wa'alaikum salam"

"Kamu Syifa, cantik banget kamu sayang" ucap mamah tama pada syifa yang dibalas senyum malu oleh sang empu.

"Tante bisa aja, tante lebih cantik" balas syifa dengan malu dengan Tia.

"Ah jangan panggil tante, panggil aja mamah ya" sargas tia excited.

"Eh, i-iya mah" jawab Syifa dengan gugup karena ke excited an tia. Sendari tadi berbicara dengan tia, Syifa merasa ada yang menatapnya.

Deg

Gila ganteng banget. Ucap batin Syifa yang tak sengaja bersitatap dengan Tama.

"Syifa duduk sini sayang" tutur asyah pada Syifa lalu tersadar setelah beberapa detik menatap Tama yang juga sebaliknya.

"Iya Bun" sahut Syifa lalu menghampiri asyah duduk di antara asyah dan Bram.

"Pertama, saya akan menjelaskan maksud dari kedatangan keluarga saya, kami ingin melamar nak Syifa untuk menjadi calon istri dari cucu pertama kami yaitu Muhammad Tama Pasya" terang Bima membuat jantung Syifa berdegup lebih kencang dari sebelumnya.

"Gimana sayang?" tanya asyah menatap syifa.

Syifa yang ditatap semua orang disana ketika menunggu jawaban darinya terasa ingin menghilangkan dirinya karena sangat malu.

"Hmm hmm syi-fa mau" gugup syifa dan mengiyakan pertanyaan asyah.

"Alhamdulilah" lega mereka semua ketika mendengar jawaban syifa.

Lalu mereka semua melanjutkan obrolan obrolan santai ketika suasana penting tadi.

"Ehemmm apa saya boleh ngomong sebentar pada syifa?" suara berat tama membuat semua orang menatap dirinya.

Syifa yang awalnya sudah tenang dibuat gugup lagi ketika suara tersebut terdengar sekian lama.

"Boleh boleh nak tama silahkan" ucap semangat asyah, syifa mendelik tak suka pada bundanya ketika ingin memprotes sang bunda sudah mendorongnya agar ikut berdiri.

Dengan keberanian penuh syifa berjalan kearah luar dimana tama disana menunggunya.

Ketika syifa sudah berada dibelakang tama yang menunggunya dengan tangan dimasukkan disaku celana.

"Ehem assalamualaikum" salam syifa membuka suara.

"Wa'alaikum salam" jawab tama tanpa melihat kebelakang.

"A-da a-apa yaa kak" gugup syifa yang masih belum terbiasa.

"Gue bukan kakak lo, panggil gue tama"suara datar itu terdengar oleh syifa, seketika syifa meneguk salivanya susah payah.

"Iya tama" balas syifa kemudian.

"Kenapa lo terima perjodohan ini?"tanya tama pada syifa.

"k-arna syifa gak mau ngecewaain semua, lagi pula syifa udah minta petunjuk sama allah" jawab syifa cepat.

"Ka-

"Jawaban gue sama kayak lo" ucap Tama yang seakan tau apa yang di tanyakan Syifa membuat sang empu juga menganggukkan kepalanya.

"Kalo pun gue nolak, gue gak bisa apa apa sekalipun itu gue kabur" jelas tama yang di dengar oleh sang empu.

"Impian gue nikah sekali seumur hidup, gue paling gak suka sama perceraian, so gue harap lo gak main main sama pernikahan ini" lanjut tama menjelaskan pada syifa.

Syifa mendengar penjelasan dari tama dengan baik, ia bersyukur calon suaminya juga berpendapat dengannya.

"In sya allah syifa gak main main" ungkap syifa pada tama. Setelah itu Tama diam tanpa kata apapun ia masuk meninggalkan Syifa.

"Cuek amat dah" tutur syifa pelan lalu menghela nafas ketika calon suaminya itu cuek dan dingin padanya.

"Entar seandainya gue nikah sama dia terus tiap hari kek gitu, gue gimana anjir yang sikapnya gak bisa diem" ucap pelan Syifa dengan muka bingung nya. Ia memutar bola matanya malas lalu berbalik masuk kembali keruang tamu.

Sesampainya tama didalam, ia duduk kembali seperti semula.

"Loh tama mana syifa?" tanya tia yang melihat anaknya yang sudah duduk disebelahnya.

Tama tak menjawab pertanyaan mamanya karna syifa sudah muncul dengan senyuman kecilnya, Lalu duduk disebelah asyah.

"Sudah kumpul lagi, mari kita lanjutkan, kapan acara pernikahannya ini?" tanya santi antusia pada wanita wanita disana.

"Minggu depan gimana?" tanya tia juga ikut antusias.

Syifa melototkan matanya mendengar ia nikah seminggu lagi.

"Ide bagus" jawab mereka semua

"Apa gak kecepatan tan-eh mah, aku juga belum masuk sekolah" sungut syifa yang memprotes.

"Sayang kamu sudah opa daftarkan disekolah nya tama, dan masuknya setelah dua hari kamu nikah" jelas ferdi yang membuat syifa mendengus kecil.

Lalu matanya beralih menatap tama meminta bantuan untuk protes, dengan kode yang diberi syifa.

Sedangkan tama sebenarnya ingin protes tapi ia memilih diam, tama hanya menatap diam syifa yang sendari tadi mengkodenya.

Kesal dengan diamnya tama mencibik didalam hati.

Malah diem si es. batinnya syifa bermonolog kesal.



Holla hai

Segini dulu guys semoga kalian pada suka ye.

Makasih udah mau baca dan vote serta komennya

Jangan lupa vote dan komennya all.

See youu

Paipay

Nikahmuda✔ (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang