{nikahmuda-44}

15.5K 920 35
                                    

Assalamualaikum

Happy reading all

***
Kini syifa dan tama sudah berada dikantin setelah bell berbunyi menandakan istirahat didalam pelajaran kedua telah usai.

Syifa juga sudah berkumpul dengan ketiga sahabat nya begitupun dengan anggota inti scorpion,tentu dimeja khusus untuk mereka sehingga tak ada yang berani mengganggu ketenangan mereka.

Syifa makan begitu tenang tak menghiraukan lelucon catur dan akbar,juga perdebatan antara lisa dan leon yang sudah seperti tom and jerry tak akan habis jika tak dilerai.

"Gue selesai"celetuk syifa langsung berdiri dari duduknya lalu pergi tanpa melihat mereka semua yang tiba tiba terdiam.

Tapi tidak dengan tama yang langsung mencekal jemari syifa agar tak beranjak terlebih dahulu.

"Sayang"panggil tama pelan takut jika ada yang mendengarnya.

"Iya"jawab syifa langsung kepada tama.

"Makan kamu belum selasai loh"kata tama yang masih didengar syifa yaa walaupun pelan.

"Udah kenyang,syifa mau balik ke kelas pusing,disini pada ribut"jelas syifa sedikit memyindir mereka yang kemudian tama juga bangkit.

"Gue anter syifa dulu,kalian lanjut aja"ujar tama apa yang lainnya,yang dibalas anggukan kepalan saja dari mereka.

"Ayo"ajak tama yang menggenggam tangan syifa,sebenarnya syifa ingin sekali melepaskan genggaman tersebut yang pasti syifa saat ini sangat lah kesal dengan tama.

Syifa berjalan dengan wajah yang datar,berbeda dengan sebelum sebelumnya syifa selalu ramah kesemua orang akan tetapi sekarang hati dan pikirannya tak sejalan.

"Gak masuk?"tanya syifa tanpa melihat lawan bicaranya.

"Kamu kenapa sih,marah sama aku yaa?"alih alih menjawab tama bertanya kepada syifa yang sudah sendari tadi tak enak melihat wajah istrinya itu.

"Hmm"hanya itu yang dibalas syifa pada tama.

Tama semakin yakin jika syifa ada problem tama pun harus bagaimana sekarang jika syifa saja tak mau bilang masalah itu kepadanya mana dia tau!.

"Coba duduk dulu,terus jelasin aku ada salah apa"titah tama dengan lembut namun terkesan tegas seraya menuntun syifa duduk dibangkunya.

"Males"jawab syifa menatap lurus.

Tama sudah berusaha menahan esmosi nya eh maksudnya emosinya sendari tadi,tama tepikal cowok yang tak suka berbasa basi,to the point kelar!

"SYIFA AFIFAH ZAHRA PASYA"tekan tama menyebutkan nama lengkap syifa beserta marga yang sekarang disandang syifa,pasya.

Syifa meneguk salivanya takut,ia baru sekarang melihat tama yang berusaha menahan emosi nya selama ia nikah dengan tama,apalagi tama yang menyebut namanya lengkap seperti tadi rasanya syifa ingin menghilang dari hadapan tama saat ini sangkin takutnya.

"Jelasin!"titah tama sembari mengambil kursi sembarang lalu duduk di samping syifa yang sekarang sedang menunduk.

"Syifa,jelasin!"tekan tama dengan suara rendah yang semakin membuat syifa menunduk takut sembari air mata yang luruh,apalagi sekarang kelas hanya ada mereka berdua.

"Syi-fa e-mm ta-kutt hiks.."ujar syifa terbata bata namun dengan isak tangis yang terdengar di telinga tama. Syifa mencoba melirik tama sedikit yang dibalas tatapan tajam dari tama yang membuat nyali syifa langsung ciut dibuatnya.

"Yaudah jelasin,kenapa marah,kenapa tiba tiba cuek,gak enak diliat muka datar gitu,bagus kah gitu?"omel tama seperti bapak yang memarahi anaknya yang bandel.

Nikahmuda✔ (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang