CHAPTER 18 🔞

6.1K 112 4
                                    

Jangan lupa VOTE AND KOMEN...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

****

Berbeda dengan Alex, kini Athes tengah berada di apartemen miliknya dengan sebotol minuman alkohol yang menjadi penenangnya. Ini yang Athes takutkan jika terlalu perhatian pada Sella.

Cepat atau lambat, gadis barbar itu pasti akan tau kabar tidak mengenakkan ini. Jangan kira Athes hanya tinggal diam. Ia bahkan menyewa detektif profesional untuk menemukan Sella yang benar-benar hilang tanpa jejak.

Athes bahkan tidak membiarkan Siska– tunangannya itu untuk keluar dari apartemen saat Sella dikabarkan menghilang.

Athes memang tak menyukai tunangannya ini. Dulu sewaktu kecil, ia memang sangat menyukai dan menyayangi Siska.

Namun, sebulan setelah pertunangan, Siska mengabarkannya jika ia akan kembali pergi ke Amerika dan Athes mengizinkan nya. Ia terlalu percaya pada Siska hingga tak mengetahui jika selama ini, tunangannya itu hanya memanfaatkan dirinya juga menghianatinya di Amerika.

Athes yang sudah mencurigai Siska yang selalu tak mengabarinya pagi dan malam hari memutuskan untuk pergi ke Amerika sekedar mengecek kondisi tunangannya.

Namun, apa yang Athes liat sungguh membuat dirinya murka. Athes melihat Siska berciuman mesra di dalam mobil yang membawa mereka menuju hotel ternama disana.

Mereka bercinta dengan tidak menyadari keberadaan Athes. Mengetahui hal itu, ia segera berbalik pergi menuju bandara untuk mencari penerbangan kembali. Sungguh, Athes benci Penghianatan.
.
.
.
.
.
.

Athes menatap tubuh telanjang Siska yang terikat di suatu ruangan tersembunyi miliknya. Athes selalu menyiksa Siska dan memperkosa Siska seperti hewan. Athes tak membiarkan gadis itu mati, jika Siska akan merenggut nyawa, ia akan memanggil dokter pribadinya untuk mengobati Siska setelahnya. Dan kembali menyakiti Siska yang sudah sembuh.

Kejam ? Ia itu adalah Athes

Tak pandang bulu ? Itu memang Athes

Kasar ? Hm. Itu Athes

Bajingan, bangsat dan sejenisnya patut tersematkan pada diri Athes. Karena dia memang tak niat membebaskan Siska sebelum Sella kembali ke pelukannya.

"At-athes ku mohon, lepaskan aku.." suara melemah milik Siska membuat dirinya jengah. Athes tengah memikirkan cara untuk mendapatkan Sella kembali dan Siska menghancurkan pikirannya.

"Diam Lo " desis Athes dengan tajam.

"Lo nggak bakalan dapat Sella de-dengan cara nyiksa Gu-gua" ucap Siska dengan sekuat tenaga.

"Setidaknya, Lo jadi pelampiasan nafsu gua"

"I-itu buka cinta Athes. Itu ob-sesi"

"Oh, obsesi yah"

Mendengar ucapan Siska, Athes mulai berpikir. Tapi, semenit setelah nya. Ia tertawa dengan keras bak orang gila.

My Dear ! [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang