CHAPTER 3

5.6K 227 8
                                    

Sebelum baca alangkah baiknya jika kita bersama-sama menyumbangkan VOTE AND KOMEN KALIAN. Follow aku juga yah. Dan bagi juga cerita ini ke GC atau teman-teman kalian.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

___________________________________________________

"Maaf" Alex menarik tangan Ara. Mendekapnya erat dengan tangan yang melingkar di pinggang Ara.

"Maaf" sekali lagi Alex meminta maaf dengan menghirup aroma strawberry yang menguar dari tubuh Ara.

Perlakuan Alex membuat semua orang menatap dirinya heran. Alex yang terkenal kejam dan tak mengenal ampun sekarang mengucapkan maaf pada seorang gadis lugu seperti Ara. Ara yang di peluk oleh Alex hanya diam dengan mata yang berkedip lucu.

****

Ara menganggukkan kepalanya saat mendengar ucapan Alex, ia juga membalas pelukan Alex padanya. Ia nyaman maka ia takkan melepaskan pelukannya. Orang-orang hanya menatap itu Cengo. Baru kali ini Alex bersikap lembut dan itu bersama gadis yang notabe nya bukan siapa-siapa nya.

"Ara makan dulu yah sayang" ucap Zyan saat melihat mata Ara yang terpejam. Apa lagi jika bukan tidur. Adiknya ini klau sudah nyaman mau di mana pun dia akan tidur di sana. Bahkan pernah Ara tidur di pinggir taman hanya karna merasa nyaman.

"Suapin" Ara bahkan tak membuka matanya. Kepalanya mencari tempat nyaman untuk tidur. Entah kenapa ia ingin tidur sekarang.

"Biar gua" Alex mengambil batagor Ara dan menyuapkannya pada Ara. Tak masalah jika bajunya kotor. Yang penting bayi girls di pelukannya ingin makan. Ia juga heran pada dirinya yang tiba-tiba berubah begini karena Ara.

Ara? Ia cuek bebek. Yang penting makan terus tidur dengan nyaman. Mau Ara bolos nanti atau tidak itu tak masalah baginya. Ara sudah pintar bahkan IQ nya di atas rata-rata. Ia bahkan sudah lulus S3 di Spanyol. Siapa bilang Ara polos? Ia memang polos.
POLOS-POLOS BANGSATTT lebih tepatnya. Ara akan berubah jadi polos jika berada di Negara sang bunda. Dan akan terlihat berbeda di Negara sang ayah. Spanyol

"Nanti gendong Ara yah kak ZE" ucap Ara sambil memakan batagornya.

"Biar gua" ucapan Alex membuat tanda tanya semua orang.

Alex yang ditatap begitu oleh semua orang hanya memutar bola matanya jengah  "Biar gua yang gendong Ara ke kelas" ucapnya dengan tangan yang tak hentinya menyuapi Ara.

"Ara enggak mau ke kelas. Ara mau ke UKS"

"Siapa yang sakit?" Tanya Zyan

Ara menggeleng kepala hingga membuat dirinya pusing sendiri. "Ini Ara pusing. Mau bobo"

Ucapan Ara membuat orang-orang yang menatap dirinya jadi gemes. Faro? Ia hanya diam sambil makan melihat interaksi orang-orang yang ada di kantin.

"Faro, Ara mau itu" Ara menunjuk bekal yang di bawa oleh Faro. Faro yang baru saja akan menyendok nasinya terhenti kala mendengarkan ucapan Ara.

"Ini enggak enak Ara" ucap Faro dengan gugup

"Klau enggak enak kenapa Faro makan? Nanti klau perut Faro sakit bemana?" Faro yang di beri nasehat begitu seketika langsung salah tingkah. Ia berdehem untuk menormalkan jantungnya yang lagi demo ingin keluar.

My Dear ! [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang