CHAPTER 13 🔞

8.2K 151 7
                                    

Jangan lupa di VOTE yah. Nggak susah kok. Tinggal pencet bintang di bagian kiri bawah. Udah deh. Terimakasih..

FULL ADEGAN (+++) JADI KALIAN YANG ENGGAK MAU BACA NGGAK PAPA. BISA DI SKIP KO. TAPI JANGAN LUPA BINTANGNYA DI TINGGAL YAH.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aaaahhhhhh a-athes" Sella mendesah sangat kuat saat ia sudah tak dapat menahan gelenjar aneh itu. Athes tersenyum miring melihatnya. Ia membungkuk badannya untuk menatap Sella yang masi terengah-engah atas perbuatannya. Sekali lagi Athes mengusap lembut klitoris Sella membuat Sella menggeliat menggigit bibirnya.

"Ok. Aku takuathh lagihh" desahnya saat saat tangan Athes tak berhenti mengusap klitoris nya.

Memang Athes kurang ajar !!! Untung sayang

"Kali ini ku pastikan kau tak bisa jalan" ucap Athes dan langsung menindih tubuh Sella yang pasrah di bawahnya.

***

Ara membuka matanya saat merasa tidurnya terhimpit. Badannya terasa pegal akan posisi yang baru kali ini ia rasakan.

Enghh

Alex yang merasa pergerakan di pangkuan nya pun mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju apartemen pribadi yang sudah ia belli satu tahun yang lalu.

Ara menegakkan badannya dan mengucek matanya dengan pelan agar belek yang melekat di mata bisa hilang "Aku dimana?" Tanyanya pada Alex yang masi fokus dengan jalanan.

Alex tak menghiraukannya. Ia tetap memeluk pinggang Ara dengan kuat. Tak membiarkan gadis itu pindah ke kursi penumpang.

"Kakak ganteng"

"Hm" Alex mengelus lembut punggung Ara agar merasa nyaman di pangkuan nya. Kuku kuku panjang nya sesekali mencengkeram pinggang Ara namun tidak sampai menyakitinya.

Ara tak bicara lagi hingga 15 menit kemudian mobil yang di Kendari Alex masuk menuju Basemen pribadinya.

Keluar dari pintu dengan Ara yang ia gendong ala Kuala. Menjadi pusat perhatian tidak membuat Alex menghentikan langkahnya. Ia tetap berjalan dengan santai tanpa menghiraukan tatapan orang orang terhadapnya.

"Kakak" cicit Ara yang menyembunyikan wajahnya di leher Alex. Hidungnya menghirup kuat wangi mind yang melekat pada tubuh cowo yang satu bulan ini selalu berada di dekatnya.

"Sshhh" Alex mendesis saat Ara mencium lehernya dengan lembut. Ingatkan Alex jika dia lelaki normal !
Melangkah dengan cepat adalah pilihan terbaik yang saat ini di lakukan Alex.

Ceklek !

Pintu terbuka menampilkan interior design yang mewah namun elegan. Alex berjalan cepat menuju kamarnya untuk mendudukkan dirinya di kursi sofa kamar.

"Ara" suara serak itu mengintruksikan Ara yang menggigit leher nya hingga meninggalkan jejak kebiruan di sana.

"Apa ?" tanya Ara dengan polosnya.

Huh tidak sadarkah gadis ini jika ia telah membangunkan sisi lain Alex ?

Alex tak menjawab ia hanya tersenyum lalu mengusap lembut punggung Ara. Ara yang tak dapat respon pun kembali melanjutkan kegiatannya. Menurutnya ia ini sangat nikmat. Keringat di leher Alex, Ara jilat habis yang mana tanpa ia sadari membuat Alex memejamkan matanya dan mencengkeram pinggang Ara dengan lembut.

My Dear ! [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang